Fruit 651: Mulai Mempraktekkan Rune
Andrea duduk tenang sambil terus menyaksikan putranya memukul dan menempa lempengan baja Underworld yang lebih keras ketimbang baja damaskus sebelumnya.
Bisa dia lihat, keringat putranya sudah meleleh membanjiri tubuh. Kaos Jovano telah basah seluruhnya oleh peluh. Tapi, bocah itu seakan tidak terganggu dan terus saja memukulkan palu tempanya ke lempengan baja yang dibaluri bubuk tulang beast.
Suhu di dalam Pondok Alkimia sudah begitu panas akibat tungku tempa setinggi pinggang Andrea sudah diisi api milik Jovano.
Penempaan berhenti ketika hari sudah mulai memasuki jam 3 sore lebih, hampir jam 4.
Andrea bisa melihat betapa kuat anaknya. Padahal bocah itu baru berumur 11 tahun. Namun dia tidak melupakan asal usul Jovano kenapa bisa memiliki kekuatan sebesar itu.
Jika diamat-amati, Jovano terlihat lebih dewasa. Atau ini hanya perasaan Andrea saja?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com