webnovel

Bab 13

Hari Minggu, Tanggal 7

Rosie P.O.V

Sound : The Man Who Can't Be Moved by The Script

Going back to the corner where I first saw you

Gonna camp in my sleeping bag I'm not gonna move

Got some words on cardboard, got your picture in my hand

Saying, "If you see this girl can you tell her where I am?"

Some try to hand me money, they don't understand

I'm not broke I'm just a broken hearted man

I know it makes no sense but what else can I do

How can I move on when I'm still in love with you

'Cause if one day you wake up and find that you're missing me

And your heart starts to wonder where on this earth I could be

Thinkin' maybe you'll come back here to the place that we'd meet

And you'll see me waiting for you on our corner of the street

So I'm not moving, I'm not moving

Sesuai dengan lagu itu, seharusnya itulah yang harus dilakukan sama bokap gue. Tetap setia. Bukannya malah selingkuh sama wanita lain. Hiks. Hiks. Hiks.

"Rosie cepat turun dan sarapan"

"Iya ma" Aku pun langsung turun ke bawah dengan pakaian yang sudah rapi.

"Kamu mau kemana?"

"Mau pergi ma sama Devan"

"Devan si anak gubernur itu kan?"

"Iya ma"

"Bagus bagus. Dengan begitu kamu bisa manfaatin dia"

"MAH udah lah. Aku gak mau jadi orang seperti itu"

"Lalu kamu akan menjadi orang seperti apa hah? Mau jadi musisi sama kayak mama? Mama udah peringatin kamu ya awas aja kalau kamu berani jadi musisi"

"Ma, mama tu selalu bersikap seenaknya sama aku. Ini hidup ku ma. Aku berhak mengatur hidup ku" (sambil nangis)

Setelah itu aku langsung pergi keluar rumah dan menuju alun - alun kota yang berada di dekat rumah ku.

Oo iya gue lupa. Gue belom perkenalin diri gue. Nama gue Rosie Auristela. Gue ada di kelas 11 B. Mungkin diawal cerita kalian udah denger tentang gue si "dewi musik" ya itu emang bener. Gue dijuluki itu karena ya udah pasti gue bisa main musik. Bakat gue bisa main musik sama nyanyi mengalir dari nyokap gue. Dulu nyokap gue adalah seorang penyanyi terkenal. Setelah dia ketemu sama bokap gue, akhirnya menikah. Saat gue umur 15 tahun, bokap sama nyokap gue cerai. Alasannya karena bokap gue selingkuh sama cinta pertama nya katanya. Cih cinta pertama bullshit. Lalu semenjak nyokap sama bokap cerai, nyokap gue berubah drastis. Nyokap gue sebenernya mau come back ke dunia musik, tapi hal tersebut menjadi susah. Alasannya karena usia sudah tua, sudah punya anak, nanti takutnya gak laku, dan lain sebagainya. Akhirnya nyokap gue frustasi dan gak tau mau ngelakuin apa. Akhirnya disinilah dia berada, dia menjadi wanita penghibur di sebuah klub. Pertama kali gue denger kalo nyokap kerja seperti itu gue marah semarah marahnya. Tapi gue juga gak bisa bantu apa - apa. Dan akhirnya gue harus menerima takdir tuhan yang sungguh menakutkan itu.

Alun - alun Kota

"Halo Devan"

"Iya kenapa Ros?"

"Nanti kamu jemput aku di alun - alun kota aja. Aku ada disana sekarang"

"Oo ok"

Setelah lama menunggu akhirnya Devan datang juga.

"Rosie"

"Devan sini - sini"

"Udah lama nunggu ya? Maaf ya. Tadi aku nganterin si Chaca dulu"

"Lo kenapa kamu nganterin Chaca. Emang mobil nya kemana?"

"Mobil nya si Chaca lagi rusak"

"Oo gitu"

"Ya udah kita langsung pergi aja. Kita mau kemana?"

"Gimana kalo kita pergi ke taman hiburan"

"Ok"

Taman Hiburan

"Apa kau mau menaiki roller coaster?"

"Emm ayo lakukan itu"

"Wah antre nya panjang banget"

"Hmm"

Akhirnya kita menaiki roller coaster setelah menunggu beberapa lama, setelah itu kita juga mencoba banyak wahana disana.

"Apa kau mau mencoba menaiki kereta gantung?"

"Emm boleh juga"

Pada saat di dalam kereta gantung kita dapat melihat semua tempat di taman hiburan.

"Em Ros aku mau bilang sesuatu sama kamu"

"Apa Van?"

"Ros sebenarnya aku udah lama banget suka sama kamu. Tapi aku bingung gimana cara deketin kamu, gimana cara nembak kamu, terus gimana misalnya kalo aku ditolak. Aku terlalu takut untuk melakukan itu semua, tapi semenjak kita udah gak satu kelas lagi aku ngerasa kamu semakin jauh dari aku. Aku gak bisa kehilangan kamu Ros. Ros"

"Iya?"

"Kamu mau gak jadi pacar aku?"

"Maaf Van aku bener - bener gak ada perasaan sama sekali buat kamu"

"Ros apa kamu yakin? Atau kamu butuh waktu buat berpikir dulu?"

"Aku yakin Van sama jawaban ku"

Pada saat itu kereta gantung kita sudah sampai ditempat pemberhentian. Akhirnya kita berdua keluar.

"Van kamu pulang duluan aja aku masih mau disini"

"Aku bisa temenin kamu disini Ros"

"Gak usah Van kamu pulang duluan aja. Lagian pasti bakal kerasa canggung banget kalo kita barengan"

"Ok kalo gitu aku duluan"

18.15

Malam hari pun tiba dan aku masih disini menangisi hal yang terjadi tadi.

"Van maaf aku gak bisa nerima cinta kamu. Kamu terlalu berharga buat aku itulah yang membuat ku selalu merasa sesak Van kalau dekat kamu. Kamu terlalu bersinar Van, bagiku kamu seperti matahari, indah dan bersinar, tapi bodohnya aku yang selalu berusaha mendekatimu yang sama saja seperti membakarku. Van kamu berhak mendapatkan yang jauh lebih baik dari aku, aku gak pantes buat kamu Van, selain itu aku gak mau mama aku bakal manfaatin kamu" (sambil menangis)

Dan tepat pada saat itu juga ada acara kembang api. Semua orang berkumpul untuk melihat kembang api. Sama seperti kembang api yang dinyalakan untuk dinikmati kemudian setelah itu mereka akan hilang entah kemana, tanpa ada seorang pun yang tahu. Semoga tangis, air mata, dan kesedihan ku hilang bersama kembang api.

Cerita Berlanjut...

Nächstes Kapitel