webnovel

Salam Pertempuran

Kiruna, Swedia

"Akhirnya kau kembali HARUMA gha gha gha.."

"Asmodeus.. Leviathan.. Bahemothh... Abbadon... Coyoce... Dagoon... Damballa... Teuchh.. mendekatlah kemarii"

8 jendral terkuat sang pelahap maut Bhagiah mendekat dan tunduk pada penguasa Pires, dengan berbagai kebingungan yang timbul pada wajah 8 jendral, karena tak biasanya penguasa Pires memanggil mereka sekaligus.

"ada apa wahai penguasaku..?" tanya Asmodeus Jendaral I Pires pada penguasanya.

"Aku ingin kalian memimpin pasukan kalian masing-masing menuju negara-negara yang ada didunia ini, lahap mereka sebanyak mungkin.. aku ingin membangkitkan pasukan kita 10x lipat dari pasukan kita yang ada di dunia saat ini"

"maafkan aku penguasa, tapi bolehkah aku bertanya mengapa penguasa bertindak lebih cepat dari waktu yang anda tentukan sebelumnya?" tanya Damballa Jendral VII Pires

"pembasmian umat manusia masih seperti waktu yang aku tentukan, tetapii... aku hanya ingin lebih meningkatkan jumlah pasukanku lebih dan lebihhh kuat lagi gha..ghaa.ghaaa.."

"basmilahhhhhh... laksanan perintahku, jangan sampai aku kecewa pada kalian!"

"Baikkk wahai penguasaa!" ucap 8 jendral Pires serentak

Sepang, Malaysia

"waahhh sudah lama kita tak berlatihh berdua yahh Ell" ucap Akio

"hmmm awas saja kau terus memperhatikan tubuh ku yang berkeringat nanti Kin"

"hahahaha berubah sekali Ell,, lagian kan aku pacarmu jadi santai saja dong haha"

"Santai kepalamu, jika kau menikahiku.. barulah semua ini milikmu Kin"

"wahhh kode nih minta dilamar hahaha"

"heleehh masih sekolah kita ini, lagian terlalu muda untuk kita menjalankan sebuah hubungan rumah tangga hmmm, awas saja jika kau berani-berani menggoda perempuan lain, apalagi saat sudah menikah hmmmm... aku kebiri kau Kin!"

"uuuhhhh mengerikan sekali.. belum juga menikah sudah seperti ancamanmu, apalagi jika menikah... habis aku dimutilasi kau Ell hahah"

"iya makanyaa jangan ganjennn bodohh... susah amat"

"kapan juga aku pernah ganjen sama perempuan lainn huuuh.."

"aahhhh sudahlah... buruann ayokk kita mulai"

"ohh iya jadi lupa aku Ell hahaha, kalau gak kuat bilang yah Ell"

"Bawelllll!!!!"

Akio pun melancarkan serangan demi serangan jarak jauh untuk melatih pelindung tubuh dalam Ellia, serangan jarak dekat pun juga berlangsung anatara mereka. Ellia yang hanya bertahan dari serangan-serangan Akio hanya bisa menahannya dengan rasa sakit. Teriak demi teriak keluar dari mulut Ellia. Mendengar teriak sakit dari Ellia, Akio tiba-tiba berhenti dengan serangannya..

"Ahhh cukupp Ell.. aku tak tahan hufftt"

"tak tahan apa kin cepat lanjutkan, ini masih belum seberapa"

"teriakanmu seperti desahan saja, tak sanggup aku menahannya"

Akio yang terangsang atas teriakan-teriakan kesakitan Ellia, membuat Ellia naik darah dan menyerang Akio dengan kekuatan penuhnya.

"Beraninya kau berkata sepertii ituu KINNN!!!!! MATILAAHHHH!!! [Death Shotttttt Max Powerrr]!!!"

"Gilaaaaa kau Elll!!!"

Tombak Ellia yang sebesar Gedung terbang melesat kearah Akio dengan sangat cepatt, Ellia yang emosi seketika atas perkataan Akio tak mampu menahan amarahnya. Keadaan sekitar berubah menjadi terang menderang karena kilatan yang terpancar dari tombaknya, seketika pohon dan properti yang ada disekitar hangus terbakar karena kilatan yang terpancar dari serangan.

"[Superrrr Destination Gate]..."

Gerbanggg besar muncul dihadapan Akio, serangan dari Ellia itu pun seketika menghilang masuk kedalam gerbang yang dibuat Akio.

"huffttt hampir saja hahaha.."

Ellia yang langsung terkapar karena kehabisan tenaganya karena serangan yang barusan ia kerahkan pada semua serangan itu menguras habis tenaga Ellia.

"Hoshhh.. Hosshh...Hossshhh" nafas Ellia terdengar keras seperti generang Perang

"bagaimana mungkin serangan terkuatku kau lenyapkan begitu mudahnya Akiooo.." tanya Ellia dengan nafas yang terengah-engah

"hahaha aku tidak melenyapkannya Ell, aku hanya memindahkannya saja.. mana mungkin aku bisa menahan serangan gilamu itu tanpa terluka, jadi kupindahkan saja hahaha"

Bruggghh.. Akio terduduk disebelah Ellia yang terkapar

"wahhh gila sekali serangan mu itu Ell, habis setengah tenagaku karena skill barusan huufftttt"

"memangnya kau pindahkan kemana seranganku tadi Kinn? Kau tak mencemari laut atau menghancurkan sesuatu kannn??"

"tenang saja Ell.. aku memindahkannya ke tempat yang semestinya"

"Memangnya kau pindahkan kemana???"

"Swedia Ell... hahahah" Akio tertawa

"itukan markas Pires Kinn, gila benerr kau memindahkan kesana Kin"

"yaaaa tidak apalah anggap saja itu ucapan salamku pada si Pelahap Maut Bhagiah haha, dia kan juga sudah tau kalau aku sudah kembali dari Komandan IV mahluk jelek itu , yaaa jadi hitung-hitung kurasa tak apalah he he he"

"Ada-ada saja kau ini Kintuutt!! bagaimana jika dia menyerang kita?"

"Tenang sajaaa Ell.. tak mungkin ia akan langsung menyerang, dia pasti akan memperkuat pasukannya dulu, aku tau seperti apa pikiran kotornya Bhagiah"

"ahhh terserah kau saja Kin... huftttt"

Stocholm, Swedia.

Gerbang portal yang sangat besar muncul di Stockholm ibukota Swedia, Teuch Jendral VIII Pires dan pasukannya masih berada di Stockholm mempersiapkan pasukannya terkejut dengan portal yang muncul di langit. Sesaat portal itu semakin membesar, munculah serangan [Death Shoot Max Power] Ellia meluncur kebawah dengan sangat cepat menghantam ibukota Swedia. Alhasil.. setengah dari ibukota Swedia itu hancur lebur tak tersisa karena serangan itu. Pasukan Pires Teuch yang baru akan bersiap untuk bergerak menguasai negara disekitar, hancur tak tersisa.. Jendral VIII Teuch pun mengalami luka yang sangat parah karena terkena serangan yang muncul tiba-tiba dari langit.

"apa-apaan serangan itu, siapa yang melakukan... uhuk uhukk" Teuch Bersimbar darah

Stocholm pun mengalami kehancuran dengan serang Ellia dan Akio, hanya menyisakan 6 pasukan dan Teuch saja yang selamat dari serangan yang muncul itu. Bhagiah yang mendengar kabar yang diberikan oleh Teuch cukup terkejut, karena ia tahu siapa yang menggunakan skill itu.

"ghua..gha..ghaa sepertinya kau memberi salam padaku yah HARUMA hahaha aku tak sabar menantikan pertempuran kita nanti.." Bhagiah tertawa atas kehancuran pasukan Teuch dan jendralnya yang sekarat atas serangan itu

Selasa, 12 Maret. Palembang, Indonesia.

"uwaaaahhhh sekolah memang membosankan sekali yah Key..."

"memangnya kau pernah menikmati saat disekolah Akio? Hahaha" ucap Keylia

"hahah bisa saja kau Key... oh iya Key, apa kau punya waktu luang pulang nanti?"

"hmm... memangnya ada apa? Tumben sekali kamu bertanya waktu luangku he he"

"tidak ada sih, kalo kau luang sepulang sekolah.. aku mau ngajak kamu nonton pertandingan basket sih di SMA 2 nanti, tak usah bertaruh tapi hahaha"

"hahah nggak asiklah kalo gak ada taruhannya Akio, kita bertaruh yang kalah traktir makan aja gimana?"

"hmm boleh juga sih.. kita langsung kesana atau pulang dulu?"

"aku sih suka langsung aja biar gak ribet"

"yaudah kalo gitu kita langsung saja, aku sekarang sudah punya mobil sendiri loh hahah jadi kita bisa langsung nanti kesana.. Okeh?"

"okehhh pak Boss"

Nächstes Kapitel