Tok tok tok
Tok tok tok
Tok tok tok
Erno menggedor pintu rumah Divo dengan tak sabaran, sedangkan Divo tak kunjung menyaut atau pun membukakan pintu, Dera yang berdiri di samping Erno tampak tak nyaman dengan yang dilakukan sahabatnya itu.
"Er yang sopan dong," tegur Dera karena jengah melihat Erno yang begitu tak sabaran.
"Assalamualaikum," teriak Dera mengambil alih. Lalu tak berapa lama terdengar suara kaki yang mendekat dan pintu rumah Divo pun terbuka. Sahabatnya itu terlihat lesu, bekas lebab juga tertinggal di wajah tampannya.
Ceklek
"Ngapain kalian disini?" Divo bertanya dengan sinis. Ia hanya berdiri di depan pintu, tanpa ingin bergeser mempersilahkan kedua temannya untuk masuk ke dalam rumahnya.
Perlahan Erno mendekar lalu berkata dengan suara rendahnya, "Div gua mau ngejelasin ke lo kalo lo salah paham." Tatapannya berubah sendu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com