Yohan menghajar dengan kedua tangannya sendiri sampai laki-laki itu tidak berdaya, layaknya seonggok sampah yang tergeletak di pinggir jalan. Dalam hal ini tidak hanya Jonatan yang terluka parah, bahkan kedua tangan sang presdir pun terluka dan mengucurkan darah segar di sela-sela jari dan juga wajahnya dan beberapa memar di bagian tubuhnya karena usaha dari perlawanan jonathan.
Yohan memang sengaja tidak memperbolehkan para bodyguardnya untuk ikut campur diantara pertarungan dua orang laki-laki ini. Ini adalah urusan Yohan dan Jonatan yang harus Yohan sendiri yang turun tangan untuk melampiaskan perasaan jengkel, marah dan dendamnya.
Yohan tidak perduli, jika ia terluka sekalipun dalam perkelahian itu. Lagipula ditempat itu ada para bodyguardnya. Jika terjadi sesuatu dengan sang presdir mereka, tentang para bodyguard itu dan asisten steve juga tidak akan tinggal diam saja.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com