Mendengar ini, tiba-tiba Bo Yi melepaskan genggaman tangannya.
Sang Xia merasa perlahan-lahan dirinya sudah mulai pulih ketika Bo Yi melepaskannya. Namun, detik berikutnya, angin kencang tiba-tiba menghantamnya dan menabrak dinding di sisi kiri kepala Sang Xia.
Begitu keras, begitu kuat, bahkan Sang Xia hampir bisa mendengar derit buku-buku jarinya.
Tubuh Sang Xia gemetar ketakutan. Begitu ia mendongak, ia mendapati mata Bo Yi yang menggelap dengan senyum sinis yang tercetak jelas di wajahnya, "Rong Zhan? Sangsang, kamu bisa bersama dengan pria manapun. Tapi tidak dengan...Rong Zhan!"
Sang Xia menatap Bo Yi dengan mata merah. Ia tidak mengerti apa maksud dari perkataan Bo Yi...
Tinju Bo Yi ternoda darah segar. Melihat Sang Xia yang nampak ketakutan, lagi-lagi Bo Yi mengusap pipi Sang Xia dengan lembut.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com