Tetapi semua hal yang ada di depannya itu malah terlihat begitu nyata hingga membuat orang sulit mempercayainya bahwa ini semua adalah mimpi.
Mu Donglin menyaksikan semua hal ini dan melihat Mu Xichen terjatuh ke lantai dengan matanya sendiri. Kemudian seluruh tubuhnya seolah-olah didorong oleh sesuatu dengan kuat dan tiba-tiba hatinya merasa terkejut.
Tepat pada saat dia membuka matanya, di sekelilingnya penuh dengan kegelapan seperti kelima jari tangan yang tidak terlihat ketika mengulurkan tangan.
Gelap gulita dan hening hingga bahkan nafasnya itu terdengar putus asa.
Mu Donglin menyadari dengan jelas bahwa sebenarnya dirinya sedang berbaring di sebuah tempat yang seperti apa.
Dia tidur diatas bangku kayu yang berada di dalam penjara.
Yang memanjang, melebar, dan bahkan tidak dapat disebut sebagai ranjang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com