Mo Shengyun ketakutan hingga berhenti menangis. Dia menatap Gu Mingye dengan sepasang mata besarnya yang bulat dan merah.
Saat melihat Mo Shengyun sudah ketakutan, suasana hati Gu Mingye juga sedikit mereda dan berkata, "Jangan menangis, kita pergi ke rumah sakit."
"Oh." Mo Shengyun bersikap taat yang tidak seperti biasanya dan menundukkan kepalanya tanpa berkata apa-apa.
Gu Mingye baru kembali menyalakan mesin mobilnya dan mengendarai mobilnya menuju ke arah rumah sakit.
Sedangkan di sisi lain.
Di rumah tua dan kuno itu, pak tua itu membelakangi pintu sambil melihat kaligrafi dan lukisan yang tergantung di tengah aula utama dan menatapnya lekat tanpa mengatakan apapun untuk waktu yang sangat lama.
Mo Shengxing tidak bisa menebak pemikiran apa yang dimiliki oleh Pak Tua Mo sehingga dia juga tidak berani asal berbicara dan hanya berdiri diam dengan begitu tenang saja.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com