Melihat Mu Che dan Wu Meiya yang berada di hadapannya, Tuan Lin merasa marah hingga tersedak.
Dadanya naik dan turun. Kepala dan dadanya terasa sakit.
Tuan Lin berbalik badan dengan marah lalu dia langsung melemparkan tablet PC itu ke tubuh Lin Kerou dengan keras dan berteriak marah, "Dasar gadis nakal. Gadis yang tidak berguna. Kenapa aku bisa memiliki anak nakal seperti kamu?!"
Mendengar perkataan ini, Lin Kerou menangis lebih menjadi-jadi.
Tubuhnya terjatuh ke arah tubuh Mu Donglin dan semua air matanya jatuh di atas tangan Mu Donglin.
Mu Donglin memegangi gadis lemah lembut di depannya dengan hati yang merasa sedikit sakit.
Mereka tumbuh bersama dari sejak kecil dan dia lebih tua beberapa tahun dari Lin Kerou.
Dari kecil hingga dewasa, Lin Kerou selalu suka mengikuti di belakangnya dan terus memanggilnya Kak Donglin.
Setelah bertahun-tahun, dia sudah lama terbiasa dengan Lin Kerou yang selalu berada di dekatnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com