Li Beinian terdiam sebentar dan baru menjawab setelah menahan kekesalannya, "Apa ada hubungannya dengan kamu sialan?"
Dengan cepat dari sana terdengar sebuah suara yang sangat dingin bertanya, "Kamu benar-benar semakin arogan, siapa yang memberimu keberanian?"
"Cih, dasar bodoh!" Li Beinian tidak ingin terus berdebat dengannya dan langsung menutup panggilan teleponnya.
Setelah menunggu untuk waktu yang lama, sama sekali tidak orang yang masuk ke toilet.
Hatinya merasa semakin kesal lalu dia meraih handphone-nya dan menemukan nomor telepon Manager Yang.
Saat ingin menelepon nomor itu, dari luar langsung terdengar suara wanita yang sedang berbicara.
Mata Li Beinian langsung menjadi berbinar dan berteriak keras, "Tolong, tolong! Tolong siapa yang berada diluar membantuku!"
Suara berbicara dari luar semakin keras, dan dengan cepat seorang wanita yang terlihat bertubuh tinggi dan besar berjalan ke dalam.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com