webnovel

‘Linghun De Dasuo’

Redakteur: Wave Literature

Kemudian Mu Xichen menepuk pundak Gu Mingye dan berkata, "Aku serahkan masalah ini kepadamu."

"Tuan, anda serius?"

Mu Xichen awalnya berniat untuk langsung pergi tapi mendengar pertanyaan Gu Mingye dia berhenti kemudian memalingkan kepalanya dan melihat ke arah Gu Mingye lalu berkata, "Apa aku terlihat sedang bercanda?"

Gu Mingye dengan cepat menggelengkan kepalanya dan dengan wajah serius menjawab, "Tidak, hanya saja aku merasa saat tuan sedang serius terlihat begitu tampan."

Mu Xichen kemudian menganggukkan kepala seolah mengakui pujian Gu Mingye lalu berkata, "Kamu juga tampan."

Gu Mingye merasa sedikit canggung karena pujian Mu Xichen, lalu dia tertawa kecil dan bertanya lagi, "Tapi tuan, di mana perempuan yang telah mencium tuan?"

Mu Xichen tidak berkata apa-apa, Dia mengangkat alisnya dan terlihat sedang berpikir lalu dia berkata:,"Linghun de dasuo."

Gu Mingye melihat bayangan Mu Xichen yang berjalan pergi.

'Aku pernah mendengar tentang 'Linghun de chuanghu' yang berarti dapat melihat sifat baik buruk seseorang , tapi apa itu 'Linghun de dasuo'?'

Li Beinian yang kabur dengan tergesa-gesa akhirnya dia malah seperti terjebak di labirin. Ia terus berputar-putar tanpa dapat menemukan jalan keluar. Setelah beberapa saat akhirnya Li Beinian tiba di tempat peristirahatan yang disediakan oleh keluarga Mu untuk para tamu.

Sekarang Li Beinian merasa sedikit takut, dia perlu mendapat suatu kepastian!

Li Beinian berhasil menemukan kamarnya dan pintunya tidak terkunci tapi karena masih merasa ragu-ragu dia mengetuk pintu kamar itu sebelum masuk.

Tidak ada orang yang menjawab.

Kemudian Li Beinian mengulurkan tangannya dan membuka pintu lalu berjalan masuk.

Di dalam sana ada kosmetik, baju, tas… semua. Semuanya adalah barang-barang pemberian ibu tirinya dan Li Xueqing kepadanya.

Jantung Li Beinian berdegup dengan semakin cepat lalu dia dengan cepat menutup pintu kamarnya dan menguncinya, kemudian pergi ke kamar mandi.

Saat tiba di kamar mandi Li Beinian melihat bayangan wajahnya di kaca.

'Wajahku tidak terlihat seperti wanita yang baru saja keguguran, tidak terlihat seperti wajah yang sedang depresi juga. Wajah ini terlihat cantik dan masih muda, kulitku juga masih terlihat lembut dan sehat. Bahkan wajahku terlihat seperti masih kanak-kanak'

Li Beinian tidak dapat mempercayai pantulan wajahnya sendiri. Dia membuka bajunya dan melihat pinggangnya di kaca.

Seharusnya di pingganya terdapat luka panjang yang terletak di sebelah kiri.

Itu adalah luka yang dia dapatkan karena menyelamatkan Mu Donglin dari serangan pisau 3 tahun yang lalu!

Karena kejadian itu, Li Beinian hampir kehilangan nyawanya!

Dan karena luka itu juga Mu Donglin setuju untuk menikah dengannya.

Tapi luka itu tidak terlihat, punggung Li Beinian bersih tanpa ada bekas luka apapun.

Seolah, dia memang tidak pernah terluka…

Jantung Li Beinian berdegup semakin cepat.

Lalu tiba-tiba dia memekik karena tidak dapat mempercayai keadaannya sekarang ini.

'Aku benar-benar… kembali ke masa lalu!'

Li Beinian kembali ke masa lalu saat dia masih berusia 19 tahun, di saat semuanya baru saja dimulai!

Di saat lidahnya belum dipotong dan… ia belum menikah dengan Mu Donglin.

Li Beinian masih menjadi dirinya sendiri, seorang gadis yang hidup seorang diri sejak kecil. Memikirkan ini semua membuatnya merasa lebih baik.

Kemudian Li Beinian mencubit wajahnya ingin memastikan bahwa ini semua bukanlah mimpi, kemudian dia mulai tertawa.

'Li Kerou, Mu Donglin dan… Li Xueqing! Aku akan membalas kalian 1 per 1!'

Tiba-tiba bel pintu kamarnya berbunyi dan terdengar suara orang berbicara.

Li Beinian tertegun sesaat kemudian dengan cepat dia mengganti bajunya.

Bel pintu terus berbunyi dan terdengar suara orang berbicara semakin keras.

Setelah menyembunyikan bajunya yang basah di dalam lemari, Li Beinian mengambil sebuah handuk baru dan melingkarkannya di lehernya berpura-pura seolah baru saja selesai mandi.

Orang yang di luar seolah sudah kehilangan kesabarannya dan mulai memukul pintu kamar Li Beinian dan berteriak, "Li Beinian, keluar kamu!"

Nächstes Kapitel