Aku tidak berani melanjutkan pemikiranku.
Jantungku berdegup dengan sangat hingga aku kesulitan bernafas.
"Mama!" aku mendengar suara dari belakangku.
Suaranya terdengar manis tapi entah kenapa membuat bulu kudukku berdiri.
Aku perlahan berbalik badan dan melihat Yang Qinxue berdiri di pintu sambil tersenyum ke arahku.
Dia melihatku dan berkata, "Papa menyuruhku memanggil mama untuk sarapan di bawah."
"Iya."
Yang Qinxue tidak pergi seolah menungguku, aku berjalan menghampirinya kemudian berlutut di depannya.
Dia berkedip dan bola matanya yang berwarna hitam berbinar. Dia juga masih tersenyum dengan ceria ke arahku.
Awalnya aku meragukannya dan mengira kejadian yang terjadi di rumah sebelah ada hubungannya dengannya tapi setelah melihat wajahnya, seketika pemikiran itu hilang dari kepalaku.
Aku adalah ibunya, bagaimana aku bisa mencurigainya sebelum ada bukti apapun...
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com