Aku ikut merasa sedih dan ingin menghibur Lu Xiaodan tapi aku tidak tahu apa yang harus aku katakan.
Lu Xiaodan terdiam kemudian tiba-tiba dia tersenyum sambil melihatku lalu dengan lembut berkata, "Ini adalah takdirku, tapi setidaknya Wen Yu baik-baik saja."
"Kalian sangat dekat, ya."
"Tentu saja, kami tumbuh bersama sejak kecil. Dia adalah teman terbaikku." saat mengatakan itu kedua mata Lu Xiaodan berbinar.
Saat itu aku tiba-tiba teringat saat pertama kali Lu Xiaodan menemuiku di dalam taksi, dia memegang tanganku dan meminta bantuan kepadaku.
Saat itu dia pasti merasa sangat panik sedangkan karena aku mabuk, aku jadi tidak terlalu menghiraukan permohonannya.
Setelah berpikir sekarang ada beberapa hal yang tidak boleh aku acuhkan, terlebih lagi dia sudah datang untuk mencariku...
"Ayo kita pergi! Petugas Chen sedang menunggu kita di luar." kataku sambil menepuk pundak Lu Xiaodan yang dingin.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com