webnovel

Tak Ada yang Lebih Tahu Daripada Dia, Dia Begitu Enggan

Redakteur: Wave Literature

Dong Huiying berpikir bahwa ia harus memberikan pengertian kepada Liang bersaudara mengenai satu hal. Dong Huiying, tidak sama dengan Dong Dabao yang mereka kenal sebelumnya. Ia juga tidak sama dengan dirinya yang dulu, ia juga tidak selalu membawa nama buruk. Lalu, apa hukuman yang harus ditanggung Dong Dabao?

Namun ada yang ingin diketahui Dong Huiying tentang suatu hal, "Aku ingin tahu satu hal."

"Hah?" Liang Yuening menanggapi dengan acuh.

"Apakah kau yang mematahkan kaki Liang Yixuan?" Lanjut Dong Huiying.

"Eh …" Seketika pertanyaan itu mengejutkan Liang Yuening.

"Selain itu, mengapa Zhou Dachun tidak menyuruh orang lain menagih hutang, melainkan datang ke rumah keluarga Liang?" Tambah gadis sakti itu.

"Eh …" Liang Yuening makin linglung dengan setiap pertanyaan yang diajukan Sang Istri ini.

Baiklah. Dong Huiying harus mengakui bahwa dirinya terlalu naif. Tentu saja ia tidak bisa memberi tahu Liang Yuening bahwa semua kekacauan itu disebabkan oleh orang yang asli, Dong Dabao.

Liang Yuening melirik Dong Huiying lagi, "Aku tak pernah mendengar nama Han Xin, tapi ada hal yang aku mengerti. Jiangshan[4]1 memang bisa diubah, tapi kelakuan manusia sulit diubah!"

Liang Yuening memandang Liang Yixuan lagi dengan raut muka tak setuju.

"Lao Liu! Liontin itu adalah peninggalan dari almarhum Ayah!" ucap Liang Yuening.

Liang Yixuan hanya mengiyakan dan menelan rasa pahit di tenggorokannya, "Aku tahu…" 

Tak ada seorang pun yang lebih tahu daripada dia, dan dia juga enggan mengatakannya.

Untuk meringankan masalah ini, Liang Yixuan bersedia menyerahkan 124 wen, lalu untuk apa lagi ia harus menyerahkan liontinnya? Sungguh menggambarkan perampokan, kali ini hak keluarga ini benar-benar dirampas! 

Dari setiap hal yang dipikirkan Dong Huiying, tetap saja liontin itu adalah satu-satunya benda peninggalan ayah keluarga Liang.

Liang Yixuan melayangkan pandangannya menjauh, kemudian ia menghela napas panjang.

Liang Yuening menggertakkan giginya. Ia sangat marah karena Liang Yixuan selalu bersikap seperti ini. Banyak hal yang tidak dipertimbangkan adiknya itu. Ia tahu bahwa saudara keenam tidak tahan dan hanya menyalahkan dirinya sendiri.

"Menjengkelkan!" Liang Yuening mengepalkan tinjunya dan menatap Dong Huiying dengan wajah masam. Lalu buru-buru membalikkan badannya.

Liang Yixuan tertegun, "Kakak Kelima…."

Liang Yuening tidak memalingkan wajahnya, melainkan berteriak, "Jangan panggil aku," kemudian melemparkan batu kecil ke arah yang jauh, seperti bintang jatuh.

Liang Yixuan merasa bingung. Ia mengambil pakaian kotor Liang Yuening yang jatuh ke lantai karena keributan tadi, dan dengan sopan berkata kepada Dong Huiying, "Sang Istri, kau kembalilah lebih dulu. Aku khawatir tak sempat mencuci pakaian Lao Wu."

 ***

Liang Yixuan pergi ke tepi sungai, sedangkan Dong Huiying juga sibuk di rumah. Zhou Dachun telah menghancurkan pintu pagar keluarga Liang. Dong Huiying berjongkok dan berpikir sejenak, lalu mengambil sebuah palu kecil dari dapur dan beberapa paku dari sudut rumah. Kemudian ia mulai memperbaiki pintu pagar.

Setelah selesai memperbaiki pintu pagar, Dong Huiying memandang langit di atasnya. Ia berpikir bahwa saat ini sudah setengah jam [5]2 dan Liang Yixuan belum selesai mencuci baju. Mengapa mencuci baju saja lama sekali?

Tepat saat itu juga, seorang wanita tua berjalan dengan terhuyung-huyung ke rumah keluarga Liang.

"Gawat, gawat! Sesuatu terjadi pada Lao Liu!" Ujar wanita tua itu

Wanita tua itu bermarga Gao dan tinggal berhadapan dengan rumah keluarga Liang. Ia datang untuk memberitahu, tapi saat ia melihat Dong Huiying sedang membawa palu di halaman, wajahnya menjadi pucat pasi.

"Apa yang terjadi pada Liang Yixuan?" Tanya Liang Yuening.

"Tidak, tidak, tidak! Jangan kemari!"

Wanita di zaman Dinasti Yuan, meskipun sudah berusia setengah abad, tapi memiliki postur tubuh yang tinggi. Namun nenek itu justru ketakutan ketika melihat Dong Huiying. Ia berjongkok sambil memegang kepalanya, seakan-akan Dong Huiying adalah jagoan di desa ini.

Hmm, bukankah yang dimaksud sebelumnya adalah Dong Dabao, seorang pembuat onar yang terkenal di Desa Shiliba? Sudut bibir Dong Huiying berkedut dan ia menghela napas panjang. Dengan sabar, ia bertanya, "Di mana Liang Yixuan? Apa yang terjadi padanya?"

Dong Huiying mencoba bersuara lembut dan bersikap baik. Namun, meskipun suaranya sudah cukup lembut, tapi wajahnya sangat mengerikan. Wajahnya dipenuhi bintik hitam dan gurat-gurat horizontal. Napasnya berat. Meskipun ia ingin menunjukkan wajah yang sopan, tapi bentuk gigi dan taringnya lebih mirip seperti seekor hantu yang menakutkan dan berbahaya.

Nächstes Kapitel