Tag! Tag... tag! Tag... tag… tag!
Ruang tamu menjadi sunyi dalam sekejap. Hanya suara bidak catur yang memantul di lantai dan berdentum terus-menerus sampai menggema di telinga semua orang. Suaranya tajam, seperti kelereng yang memantul di lantai. Suara pantulan itu pun menjadi semakin pelan dan lirih serta semakin rendah dan senyap.
Settt!
Mata semua orang tertuju pada Bu Wang. Mereka melihat wajahnya semakin pucat dan semakin menyedihkan saat suara jatuhnya bidak catur itu memudar secara bertahap.
Deg… deg! Deg..Deg!
Jantung Bu Wang berdetak tidak terkendali, detak jantungnya seolah-olah ikut melirih dengan berhentinya bidak catur itu memantul. Ketertegunannya itu seakan menggambarkan bahwa jantungnya ingin melompat keluar dari dadanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com