webnovel

Dikejar

Redakteur: Wave Literature

Makan siang terasa sangat lama dan wanita itu selalu menampilkan wajah cemberut padaku. 

Hanya anak laki-laki itu yang bernama A Liang, yang membawakanku makanan dari waktu ke waktu, tetapi ia selalu dimarahi oleh ibunya, "Jangan khawatir dengan bintang yang hilang, makanlah makananmu sendiri."

Setelah makan siang, aku berlari pergi. Aku tidak ingin melihat wajah sengit Liang Qiu sepanjang waktu.

Aku berlari ke pintu masuk desa dengan satu nafas. Desa itu benar-benar sunyi. Satu-satunya yang aku lihat hanyalah seorang kakek tua yang duduk di halaman sambil merokok.

Melihatku lewat, kakek itu menyapaku sambil tersenyum, "Ah Hua akan pergi bermain lagi? Kamu tidak takut ibumu akan memukulmu dengan sepatu?"

Jelas kakek itu sedang mengolok-olok gadis kecil yang bernama Ah Hua ini. Namun aku tidak bisa membendung keterkejutanku.

Aku hanya tersenyum dan lari tanpa mengatakan apapun karena takut wanita jahat itu akan muncul.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel