webnovel

Pangeran, Maaf Ya (2)

Redakteur: Wave Literature

Setiap tempat dan bagian di diri si kucing kecilnya, bahkan sehelai rambut, sehelai bulu mata. Lalu, entah apa yang dikenakan, apa yang pernah dikenakan, dan pakaian yang akan dikenakannya, semuanya adalah milik Xuanyuan Pofan. Sebab, hanya dia yang berhak untuk menyentuhnya. Jadi, tidak ada siapa pun yang boleh menyentuhnya, terutama seorang pria.

Wen Yimu membelalakkan matanya lebar-lebar ketika melihat gadis berbaju merah muda yang saat ini ada di dalam dekapan dada paman keenamnya. Dalam sekejap dia pun masuk ke tengah keadaan linglung dan bingung.

Pria paruh baya yang kurus, pendek dan sedikit bungkuk itu langsung berlutut di tanah karena ketakutan. Bahkan, dia juga mulai bersujud di hadapan Xuanyuan Pofan. "Pangeran yang bijaksana, tolong ampuni hamba! Ampuni hamba! Hamba bodoh karena tidak bisa membedakan orang penting! Punya mata tapi tidak bisa mengenali orang penting!" katanya dengan tubuh yang gemetar dan ketakutan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel