"Mana ada aku begitu?!" bantah Liuli Guoguo. Dia lalu melanjutkan dengan nakalnya setelah beberapa saat, "Aku selalu patuh juga kok di depan yang lain! Hehehehe..."
Xuanyuan Poxi tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sebab, di persik madu sama sekali tidak mengerti maksud lain dibalik ucapannya. Yah, mau bagaimana lagi?! Si persik madu masih kecil sih, batinnya.
Xuanyuan Poxi kemudian menaikkan pundaknya. Lalu, setelah memasang ekspresi iri pada kakak keenam yang duduk di seberangnya. Dia pun menoleh dan melihat keluar jendela. Pengawal kedua belas apa sudah mendapatkan informasi, ya? batinnya.
"Eh? Di mana Xiao Bao?" tanya Liuli Guoguo secara tiba-tiba, sambil mengambil beberapa alfalfa untuk diberikan kepada dua chinchilla imutnya yang ada di atas meja.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com