Ji Shengge berpikir, 'Hm, ini ciuman pertamaku. Hm, bibirnya sangat lembut, tapi dia orang yang sangat dingin.'
Pinggang Ji Shengge terasa sakit karena ada yang meremas pinggangnya.
Ji Shengge hampir menggigit bibirnya sendiri dan ia terpaksa melepaskan 1 tangannya, lalu ia mengambil pistol dari pinggangnya setelah itu mengarahkannya ke perut Ye Junshen.
Jarak tubuh mereka berdua sangat dekat hingga mereka dapat merasakan napas satu sama lain. Ketika orang lain yang melihatnya, mereka berdua terlihat sangat hangat.
"Tuan Ye, kalau kamu hebat, coba saja remas aku lagi."
Saat ini nyawanya sedang dipertaruhkan, 1 tangannya terluka dan di belakang Ye Junshen ada banyak orang yang mengejarnya. Saat ini ia tidak tahu apa yang bisa terjadi tapi yang ia tahu bahwa ia tidak berada di posisi yang menguntungkan dan ia tidak mau bercanda dengan nyawanya menjadi taruhannya!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com