webnovel

Jatuh di Pelukannya

Redakteur: Wave Literature

Gu Shinian memiliki begitu banyak musuh. Bisa saja ketika Qin Muchen tiba, dia sudah ...

Qin Muchen tidak berani untuk meneruskan pikiran buruknya. Hatinya sangat tidak tenang. Suaranya begitu dingin, bahkan lebih dingin dari dinginnya malam, "Gu Shinian, kau harus baik-baik saja demi aku!"

Jangan sampai hal buruk terjadi pada Gu Shinian. Wanita itu harus aman dan baik-baik saja. Kalau tidak, Qin Munchen bisa gila!

...

Lampu menyala begitu terang di Huanyu Entertaiment. Di pintu masuk toilet lantai delapan, ada barisan pengawal berpakaian hitam. Fu Yi melihat seorang wanita yang sedang meringkuk seperti bola. Lalu segelas air hangat diberikan kepadanya.

"Nona Gu, minumlah air panas dan hangatkan tubuhmu."

Gu Shinian meringkuk seperti bola, tanpa mengatakan sepatah kata pun sedari tadi. Sekarang pun, dia masih murung dan tidak bereaksi sedikit pun. Fu Yi begitu bingung, apa yang bisa ia lakukan?

"Tuan Mu!"

Tiba-tiba terdengar suara gesekan dari luar pintu. Fu Yi melihat pria yang sangat dingin itu berjalan terburu-buru mendekati mereka.

Gu Shinian sontak mengangkat kepalanya, dan begitu dia melihat siapa yang baru saja datang, Gu Shinian segera berlari dan menghambur ke pelukan Qin Muchen, tanpa memedulikan semua orang yang ada di sekelilingnya.

Setelah menahan diri semalaman, Gu Shinian akhirnya menangis di pelukan Qin Muchen.

"Huhuhu ... Sungguh menakutkan berada di dalam sana. Mengapa kau baru datang sekarang ? Huhuhu …"

Para pengawal yang tidak tahu hubungan Qin Muchen dan Gu Shinian pasti menggerutu di dalam hati ketika melihat Gu Shinian menghambur ke pelukan Qin Muchen. Mampuslah, Tuan Mu pasti akan marah dan wanita itu akan diusir. Semua orang tahu kalau Qin Muchen paling tidak suka jika ada orang yang menyentuhnya. 

Tapi setelah satu menit, para pengawal itu bingung.

Eh, mengapa Tuan Mu tidak melepaskannya?

Qin Muchen menunduk menatap Gu Shinian yang berada dalam pelukannya. Dia mengerutkan kening dan berusaha mencengkeram bahu Gu Shinian, namun Gu Shinian memeluknya begitu erat sehingga terasa begitu sesak.

"Gu Shinian, lepaskan aku."

Gu Shinian menggigit bibir bawahnya dan dia semakin mempererat pelukannya. Wajah Qin Muchen begitu dingin, tubuh Gu Shinian gemetar dalam pelukan Qin Muchen. Kedua tangan kecilnya menarik sudut baju Qin Muchen.

Mengerikan.

Siapakah yang melakukan hal buruk ini !

Gu Shinian bergumam dan kemudian jatuh pingsan secara tiba-tiba. Qin Muchen menyipitkan matanya dan secara naluriah langsung menahannya. Ia segera menyentuh dahi Gu Shinian untuk memeriksa suhu tubuhnya. Wajahnya terlihat begitu khawatir. 

Qin Muchen memeluk Gu Shinian dan segera membawanya keluar, "Fu Yi, cepat panggil dokter".

 Tubuh Gu Shinian begitu panas.

...

Mereka pun segera memanggil dokter meski malam telah larut. 

Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, dokter memastikan bahwa Gu Shinian pingsan karena dia mengalami syok yang begitu hebat sehingga tubuhnya demam.

Di luar ruangan, dokter itu tidak segan-segan bertanya dengan begitu penasaran, "Itu gadis yang sama, kan?"

"Kalau tidak, bagaimana mungkin Qin Munchen repot-repot datang sendiri mengantarnya?"

Wanita itu sepertinya bukan wanita biasa. Dia bahkan berani memanggil nama Qin Muchen. .

Sebagai seorang asisten terpecaya, Fu Yi berkata, "Saya tidak tahu-menahu mengenai hal itu."

"Ya, semua orang tahu hubunganmu dengan Qin Muchen begitu dekat, bahkan aku hampir mengira kalau kalian ada hubungan khusus. Jika kau tidak ingin memberitahukan hal itu padaku, katakan saja. Aku juga tidak akan memaksamu." Dokter itu mengangkat alisnya dan tersenyum lebar.

Keringat dingin mengalir di wajah Fu Yi, dan ia tersenyum bingung.

"Nona, Anda bercanda."

Dokter itu mengaitkan bibirnya dan menatap penuh arti ke dalam ruangan itu, "Tapi gadis itu ... Meskipun dia yang mengkhianati duluan, dia sebenarnya juga sangat menyedihkan."

Pada akhirnya, entah siapa yang mengkhianati siapa.

Untungnya, dia tidak mencintainya.

Nächstes Kapitel