Setelah mereka puas berbelanja dan keluar masuk toko, Velina akhirnya sudah mulai merasa kelaparan lagi.
Wajahnya mulai terlihat kesal sambil ia melirik ke kanan dan ke kiri untuk melihat-lihat jajanan, ketika dia entah bagaimana teringat akan Festival Musim Dingin.
"Nadine, apakah kamu sudah lapar?" Tanya Velina pada adiknya yang terlihat senang sambil menenteng barang-barang belanjaan mereka.
"Oh, aku belum begitu lapar, tapi kalau kakak mau, kita bisa cari camilan dulu," jawabnya, mengetahui jika kakaknya itu memiliki sebuah black hole[1] di dalam perutnya.
Kakaknya ini tak pernah mengenal kata 'kenyang' dalam hidupnya.
"Apakah kamu sudah puas berbelanja?" Velina bertanya sambil melirik beberapa kantong belanjaan di kedua tangan adiknya.
"Sudah. Terserah kakak kita mau makan dimana," ia kembali menjawab.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com