Setelah Marino menuntaskan dahaganya, ia memiringkan kepalanya untuk melihat Chika yang masih berdiri di hadapannya dengan takut-takut.
"Jadi, katakan padaku, apa yang membuatmu bersikap seperti tadi kepadaku?" Tanya Marino, masih dengan wajahnya yang datar.
"Tuan… maaf… aku…" Kini, ketika ia sudah memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Marino, gadis mungil itu justru tak dapat menyusun kalimatnya dengan baik.
Jauh di dalam lubuk hatinya ia sungguh merasa malu untuk meminjam uang pada orang yang sama sekali tidak ia kenal.
Dengan jumlah uang yang sangat besar, pula!
Marino mendesah panjang melihat Chika yang tak juga menuntaskan kalimatnya dengan cepat.
"Keluar dari sini jika kau masih butuh waktu untuk memikirkan apa yang hendak kau sampaikan padaku!" Tiba-tiba saja Marino kembali marah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com