"Good night Alano,"
Setelah menyelimuti Lano, Melody hendak pergi keluar untuk pulang. Namun tanganya di tahan oleh Lano membuat Melody harus mengurungkan niatnya.
Tanpa di duga, Lano menarik Melody hingga jatuh menimpa tubuhnya. "Gue kan udah pernah bilang kalau lo manggil Alano, bibir lo bakal gue tampar pake bibir gue," ujar Lano dengan mata tertutup.
Selanjutnya sebelum Melody sempat mengelak, Lano sudah memberikan lumatan lembut di bibirnya yang berhasil membuat degup jantung Melody langsung menggila.
"Melody, will you be my fiance?"
Terkejut. Tentu saja. Bagaimana bisa Lano melamarnya semudah ini? Tanpa ada romantis. Bahkan mereka belum lama berjumpa. Dengan cepat Melody mendorong Lano, menjauhkan dirinya dari Lano.
"Lo gila, lo gak bisa seenaknya ngelamar gini. Gue pergi," murka Melody, mengambil tas lalu segera keluar dari rumah Lano.
***
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com