"Kalau hadiah ulang tahun kamu aja di kasih apartement sama mobil, terus apa kalau hadiah ulang tahun Lano?" Mensa tidak bisa menyembunyikan lagi rasa penasarannya.
"Lano? Katanya sih lamborghini aventador warna merah. Mau liat?"
Sean menunjukkan foto Lano yang sedang berpose duduk di atas kap mobil lamborghini aventador miliknya. Sepanjang sejarah persahabatan Mensa dan Lano, tidak pernah Mensa melihat Lano bergaya semewah dan seroyal ini.
Selagi Mensa masih terkejut, Sean membisikkan sesuatu.
"Tapi tetep, hadiah ulang tahun dari kamu masih jadi yang paling spesial buat aku." Bisik Sean membuat pipi Mensa kembali merah merona ketika mengingat kejadian paling panas dalam hidupnya.
Segera Mensa menyibukkan diri, berpura-pura tidak mendengarkan bisikan Sean.
"Tapi waktu itu kamu dadakan sih, jadinya aku gak sempet pakai pengaman," Sean kembali berbicara, berusaha menggoda Mensa yang kini sudah tampak salah tingkah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com