webnovel

PERMINTAAN MAAF

Aqila tidak mau menjawab. Justru dia mengabaikan Fadhil yang berdiri di dekatnya dan sedang minta maaf. Ardan yang melihat kenyataan itu bersimpati pada Fadhil yang sepertinya tulus untuk minta maaf.

"Qila, jawablah. Kasihan Fadhil." ucap Ardan.

"Enggak Kak. Kesalahannya sudah terlalu banyak untuk dimaafkan." ucap Aqila.

"Ya sudah kalau tidak mau memaafkan. Berarti mulai besok siap-siap untuk menerima kejahilanku lagi di kampus ya. Sampai jumpa di Kampus besok pagi Aqila. Tunggu kejutan dariku ya." ucap Fadhil sambil tersenyum miring lalu pergi meninggalkan Aqila dan Ardan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel