webnovel

TERTEMBAK

Arsya bergegas pergi ke rumah Rara setelah mendapat telepon dari polisi. Mereka belum menemukan pelakunya. Tapi beberapa orang mereka curigai dan sedang dalam pengamatan.

"Ra, aku pergi dulu ya. Doakan semoga pelakunya cepat ketemu." ucap Arsya sambil memasukkan kunci mobil ke sakunya.

"Bentar lagi magrib Mas. Mas ga nunggu habis maghrib aja?"

"Gapapa nanti bisa salat di masjid. Lagian jarak rumah ini ke rumahmu juga ga nyampe sepuluh menit kalau naik mobil. Udah ya aku berangkat dulu."

"Iya Mas hati-hati." Rara merasa was-was dengan kepergian Arsya. Entah kenapa perasaannya tidak enak setelah Arsya pergi takut terjadi apa-apa dengan Arsya. Rara berdoa dalam hati semoga tidak terjadi apa-apa dengan Arsya.

Rara kembali ke dalam bersama Naya. Hanya bisa menunggu Arsya di rumah sambil berdoa semoga semua masalah ini cepat selesai.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel