"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam. Eh, Rum kamu sudah pulang?"
"Iya Mas. Sudah lama datangnya Mas?" Ucap Arumi pada Keenan.
"Iya dari jam tiga an tadi. Tadi aku meninjau pembangunan pabrik sepatuku yang tidak jauh dari sini, Jadi sekalian mampir ke sini menengok si Kembar. Aku kangen banget sama mereka."
"Aku tinggal ke dalam dulu ya, Mas."
"Iya, Rum."
Keenan semakin terpesona melihat kecantikan alami Arumi. Dengan Pakaian kerja seperti yang dikenakan wanita itu tadi, membuat Arumi terlihat elegan dan berkelas. Beda sekali dengan Arumi waktu bekerja sebagai karyawannya di pabrik. Dalam hati, dia ingin sekali mengutarakan kembali niatnya mempersunting Arumi. Namun Keenan tahu diri, dia tidak mau gegabah lagi untuk mengutarakan niatnya. Saat ini dia ingin menyentuh hati Arumi dulu. Tanpa terkesan memaksa. Dia akan bersabar untuk mendekati Arumi.
Arumi datang memakai gamis dan juga hiburan dengan warna Maroon. Terlihat sangat cantik membuat semakin Terpukau.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com