Lev merasa tidak enak dengan pikirannya. Dia merasa resah setelah berpisah dengan Asuka beberapa saat lalu. Diganggu terus dengan rasa khawatir, Lev akhirnya berbalik arah dan berlari menuju stasiun tempat Asuka hendak naik kereta.
Ketika sampai di lokasi, Lev melihat ada kerumunan orang di sisi jalan. Lev menelan ludah, berharap firasat buruknya tidak terjadi. Dia menghubungi nomor Asuka, tapi tidak ada jawaban. Hujan turun gerimis petang ini, Lev semakin khawatir dengan pikirannya sendiri.
"Mana mungkin…." Lev membuang jauh-jauh pikiran negatifnya, kemudian berjalan menerobos kerumunan.
Di tengah-tengah kerumunan, Lev melihat seorang gadis bertubuh jangkung sedang terbaring dengan tubuh dan kepala penuh darah. Matanya terpejam.
"A-Asuka!!!" Lev segera menghampiri tubuhnya.
Seorang pemuda yang sedang memeriksa tubuh Asuka, segera memandang Lev.
"Apa gadis ini kenalanmu?"
"Iya, dia pacarku!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com