webnovel

Satu gen satu sifat

Saat jam makan siang tiba Kate terus tersenyum saat membaca pesan yang dikirimkan Aaric padanya, dalam pesan itu Aaric menceritakan bagaimana hampir setiap hari Abby marah-marah tidak jelas dikantornya karena Natalie yang sibuk dengan pekerjaan dan tak tak memperdulikannya.

"Seru sekali,"ucap Denise pelan menyindir Kate yang mengabaikannya.

Kate tersenyum, perlahan ia memberikan ponselnya pada Denise. "Bacalah sendiri."

Denise yang sudah sangat penasaran langsung menerima ponsel Kate dan mulai membacanya sendiri, detik pertama tak ada perubahan ekspresi yang jelas dari Denise. Namun pada detik kelima Denise sudah tertawa geli saat membaca pesan yang dikirimkan Aaric pada Kate, ia bahkan sampai mengeluarkan air mata saat tertawa.

"Lucu kan?"

"Aku tak menyangka kakakku yang satu itu sebodoh ini, Kate."

"Bukan bodoh, Abby hanya terlalu mencintai istrinya, Denise,"ucap Kate pelan membenarkan ucapan Denise.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel