Setelah pidato perpisahan akhirnya Sean dan semua siswa-siswi kelas 12 naik ke atas panggung semuanya, menyanyikan lagu perpisahan. Dan itu sontak membuat semua guru dan murid yang mendengar merasa sedih. Termasuk Jessi pun meneteskan air mata.
Ada sebuah perasaan yang tidak bisa Jessi mengerti saat itu, ada perasaan sedih karena mungkin akan sangat jarang bertemu dengan Sean ada perasaan lega karena dia akhirnya akan bisa fokus kepada Selo. Dua perasaan yang sangat bertentangan. Kini tengah berkecamuk dalam dirinya. Tapi rasa itu mengakibatkan sebuah kesesakan dalam dadanya. Dari atas panggung Sean menatap Jessi dengan mata yang berkaca-kaca.
Sean merindukan saat-saat dimana mereka makan di kantin bersama. Sean merindukan membantu Jessi mengerjakan PR di perpustakaan. Sean merindukan di mana dia mengelilingi sekolah untuk mencari keberadaan Jessi. Rasa sesak menyelimuti tubuhnya. Dia begitu berat untuk meninggalkan Sekolah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com