Sean langsung merengkuh lembut tubuh kekasih hatinya yang begitu rapuh. Dia sungguh tidak tega melihat jessi terpuruk karena penyakitnya seperti ini. Jessi terlihat nyaman dalam dekapan Sean, Jessi sudah tidak merasakan sakit lagi sekarang. Dia hanya sedikit lemas saja.
"Perutnya masih sakit sayang?" Sean meraba perut Jessi dengan sangat lembut.
"Tidak lagi kak, sekarang udah mendingan, dan aku malu sama kalian, karena aku sudah merepotkan kakak, Selo, Mama Erika dan Papa Damian." Jessi terlihat berkaca-kaca.
"Apanya yang merepotkan?"
"Aku hanya malu!" Jessi bersandar di bahu sean.
Rasanya nyaman bersandar seperti itu. Sean mengelus lembut rambut Jessi. Betapa Sean sangat mencintai Jessi. Sean tadi sengaja mengunci pintu agar dia bisa bebas memeluk Jessi. Karena takut ada orang masuk saat Sean sedang memeluk sang kekasih hati. Maklumlah karena memang Jessi tidak mau keluarganya tahu soal hubungan gelap mereka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com