webnovel

Aji Dahlan Kakek Richman

Aji Dahlan jauh lebih muda dari umurnya. Perawakannya tinggi besar dan gagah, kulitnya putih bersih berbeda dengan Richman yang agak gelap. Tetapi mereka memiliki wajah yang mirip. Mereka berdua tidak seperti kakek dan cucu, tetapi ayah dan anak.

Rumah ini sangat rapi dan sejuk. Di dinding rumah sebelah kanan penuhi fhoto para raja Kutai. Pada dinding kiri terdapat fhoto keluarga kakek, almarhum neneknya Richman dan fhoto ibu dan fhoto pamannya Richman ketika remaja. Semua fhoto itu hitam putih mungkin di buat tahun 70 an. Tetapi ada juga yang baru dibuat dengan pigura yang cantik, fhoto pernikahan paman Richman.

Murni memerhatikan isi rumah dengan kagum tidak ada pembantu di rumah ini tetapi rumahnya sangat bersih.

"Ini kamar ibumu, masuklah", kakek Richman membuka pintu kamar tengah. Kamar itu bersih dan terawat. Richman dan Murni masuk kamar itu dan merasakan hawa hangat menyelimutinya. Kenangan ibunya terdapat kuat disini.

***

Kartini gadis yang manis dan lembut tetapi dia sebagai gadis yang tak percaya diri dan pendiam. Semua itu bukan tanpa sebab, Kartini lahir sebagai anak kebutuhan khusus, dia lambat bicara. Pada zaman itu tidak ada sekolah khusus untuk anak seperti dia. Ketika dia sekolah karena keterlambatan bicara membuat dia sering di bully teman-temannya sehingga takut untuk sekolah. Akhirnya dia berhenti sekolah. Tetapi bukan berarti dia gadis yang tidak pandai. Kartini pandai menjahit, menyulam, memasak dan pekerjaan rumah lainnya. ibunya mengajarinya membaca, menulis dan berhitung. Tetapi Kartini lebih suka berhitung.

Berbeda dengan adik lelakinya, Rozak sangat cerdas, suka olahraga dan gemar kegiatan pramuka serta pandai menyanyi.

Kedua orangtuanya sangat menyayangi anak-anaknya.

Kemudian suatu hari datanglah Cahyadi, lelaki perantau dari Jawa. Sangat ganteng baik dan ramah. Dia sangat terampil membuat ukiran kayu jati. Aji Dahlan sangat menyukai pemuda itu, Cahyadi bekerja di bengkelnya. Kartini yang kurang pandai bergaul akhirnya bisa dekat dengannya. Ia mengajari Kartini bahasa isyarat yang akhirnya memudahkan dia berinteraksi dengan orang lain. Cahyadi mengajari dia berdagang. Mulailah Kartini membuka kios di depan rumah. Dia menjual sayur mayur dan kebutuhan pokok lainnya. Usahanya Kartini sangat laris. Dia menabung hasil usahanya dengan emas. Karena kehidupsn sehari-hari sudah tercukupi dari orangtuanya. Bersamaan itu bengkel aji Dahlan berkembang dengan pesat. Tanpa di sadari orangtuanya kalau Cahyadi dan Kartini saling mencintai. Jadi ketika Cahyadi melamar Kartini, orangtuanya syok berat. Kartini baru berusia 15 tahun dia belum dewasa untuk menikah apalagi dia memiliki kekurangan. Tentu ibu Kartini tidak ingin anaknya di manfaatkan dan dicurangi karena keadaannya.

Di tambah lagi baru diketahui Cahyadi sudah pernah nenikah dan sudah punya anak. Tentu saja orangtuanya tidak rela bila anaknya jadi korban dan dipermainkan. Apalagi Cahyadi tidak terbuka tentang status dan latar belakangnya.

Akibat penolakan Kartini salah paham dengan maksud orangtuanya. Dan menganggap orangtuanya tidak menyayanginya. Cahyadi di usir dari pekerjaannya dan pindah ke ke desa lain. Kartini tidak terima dengan sikap orangtuanya memilih kabur dari rumah, menikah dengan Cahyadi dan bersembunyi untuk sekian lama.

10 tahun kemudian Aji Dahlan bisa menemukan tempat tinggalnya tetapi terlambat. Mereka sudah meninggal. Demikian pula Richman anaknya sudah menghilang entah kemana.

Aji Dahlan bertemu dengan Mbah Yam kemudian menitipkan harta warisan dari istrinya Mariani berupa perhiasan emas dan berlian yang memang disiapkan untuk Kartini apabila dia menikah.

Kesalahpahaman ini membuat derita yang berkepanjamgan bagi Mariani yang menanggung kerinduan dan penyesalan yang mendalam sehingga memper cepat penyakit kanker yang merenggut nyawanya.

Aji Dahlan menceritakan riwayat Kartini dengan airmata yang tidak berhenti mengalir. Begitupun Murni yang tak sanggup mendengarnya dia memeluk Richman dengan menangis tersedu. Sementara Richman tak berhenti menyeka airmatanya menangis tanpa suara.

Murni menangis lama apa yang dialaminya tak sebanding dengan derita Mariani dan ibunya Richman. Hari ini ia dipertemukan dengan kedua wanita ini dalam zikir dan doa di kamar Kartini. Berkomunikasi dengan dua wanita ini melalui tawasul dan Fatihah yang dia kirimkan dengan Salam. Salam cinta kasih. Cinta tak bisa diputuskan meski berbeda alam.

Malam itu Richman dan Murni tidak tidur sepanjang malam hingga pagi menjelang. Mereka bermunajat sepanjang malam. Murni di kamar Kartini ibunya Richman, sedangkan Richman di kamar neneknya.

Pagi hari sesudah subuh, Aji Dahlan membangunkan Richman yang terkulai tidur di atas sajadah. Richman ke sebelah kamar menemui Murni dan mendapatkannya tertidur dengan mukenanya. Richman mengangkat Murni dan membaringkannya di ranjang 'Cairo'¹ milik ibunya menyelimuti Murni dengan hati-hati dan menutup kelambu putih dari kain tile² bersih dan dan wangi. Murni tertidur dengan senyum manis.

Dalam tidurnya Murni bertemu dengan 2 wanita yang tersebut dalam doanya, berpelukan dengan hangat sehangat matahari pagi yang masuk dari jendela yang terbuka lebar membawa hembusan angin seharum mawar yang aromanya tersebar di luar dan di dalam kamar. Mawar yang terus tumbuh dan terawat dengan indah. Mawar yang tumbuh sejak bertahun tahun silam saksi hidup dimana 2 wanita itu pernah hidup dan tinggal di rumah ini.

Murni terbangun ketika Richman menciumnya di keningnya. Terbangun bukan karena ciuman Richman tetapi oleh bau wangi khasnya Richman yang mengalahkan wangi mawar yang bisa menghipnotisnya tertidur dalam damai, sementara wanginya Richman mampu membangunkannya ke masa depan penuh cinta dan kasih sayang. Bau tubuh yang membangkitkannya untuk membangun impian dan harapan penuh keindahan.

Murni menggantungkan lengannya di leher Richman yang memangkunya seakan-akan Murni adalah gadis kecil yang perlu dibujuk untuk bangun.

Richman memberikannya sebuah kotak cantik. Murni tertegun sejenak lalu membuka kotak itu. Isinya gelang tangan dan gelang kaki bayi dari emas. " kado dari nenek, kakek menyimpannya kata nenek dulu....perhiasan ini untuk cucu nya kelak", Richman membacakan isi surat yang tersimpan dalam kotak.

"Mari kita wujudkan impian nenek". "Apa itu?". "Memberinya cucu....yuuk kita buat", Richman mulai mengeluarkan jurus menyerang Murni.

Murni melompat menghindar Richman menyeringai. Ia seperti Harimau yang kecewa karena Rusa yang diterkamnya lebih gesit larinya. Murni terkekeh lucu karena berhasil mengalahkannya. Ia berlari menuju ruang makan dan mrenemukan kakek menyantap roti bakar yang tercium oleh hidungnya yang peka dan tajam. Murni ngiler melihatnya. Tiba-tiba rasa lapar tak tertahan menyergapnya mengalahkan hasrat bercintanya.

Murni heran kenapa dia mudah sekali lapar.

Dia tidak mengerti bahwa dia sudah berhasil mewujutkan impian 2 wanita yang bertemu dengannya dalam doa semalam.

____

¹ ranjang besi buatan Cairo Mesir dengan kelambu

² Bahan untuk membuat kelambu adalah sejenis kain yang berlubang- lubang halus.

Nächstes Kapitel