Setelah pulang dari rumah kakaknya, ia kembali sibuk dengan tugas kuliahnya. Sebenarnya ia mempunyai niatan untuk memasak makan malam terlebih dahulu, karena jika dirinya sudah fokus dengan tugas akuntansinya yang menggunung, ia akan lupa dengan segala hal.
Ia sudah menawarkan kepada suaminya, ingin makan apa malam nanti, tetapi Reyhan mengatakan jika dirinya tidak perlu memasak. Laki - laki itu akan beli makan malam sepulang dari kantor. Ia jelas protes, tentu saja. Kenapa harus beli, jika dirinya saja bisa memasakkan laki - laki itu. Tetapi sepertinya Reyhan masih trauma dengan makanan buatannya.
Sebenarnya ada alasan kuat dirinya sangat ingin belajar keras memasak, selain ingin menjadi istri yang baik. Selama dirinya berhubungan jarak jauh dengan Reyhan, ia diam - diam saling bertukar pesan dengan mama suaminya itu. Tentu saja tanpa sepengetahuan Reyhan, walau pun ia bertukar pesan tidak sering. Tetapi itu cukup untuk mengetahui kedekatan Emily dengan Reyhan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com