webnovel

Pulau Hara

Kami sudah menetap di Pulau yang penuh dengan Monster Monster ini selama 2 hari.

Aku memutuskan untuk tidak membawa Poneglyph karena itu adalah peninggalan bersejarah yang ada di Pulau ini.

Sebagai gantinya, kami hanya menyalin apa yang tertulis di Batu tersebut dan menulisnya di sebuah Buku yang akan berisikan petualangan kami mulai awal sampai akhir.

Anggota baru kami yang bernama Kinoe merupakan seorang Pendekar Pedang yang sudah berusia 25 tahun dan tinggal di Pulau ini sejak kecil.

Ketika aku menawarinya untuk memakan Buah Iblis peninggalan Kakeknya, dia menolaknya karena dia sama sekali tidak ingin memakan Buah Iblis.

Untuk Buah Iblis Kakek Kinoe ini merupakan Buah Iblis tipe Logia yang memiliki kemampuan yang sama seperti Mera Mera no Mi milik Ace.

Akan tetapi, Buah ini sangat istimewa karena Api yang dihasilkan bukanlah Api yang sama seperti milik Ace akan tetapi Api yang berwarna Biru.

Nama Buah Iblis ini dari Ensiklopedia Buku Buah Iblisku adalah Mera Mera no Mi Model : Blue Fire.

"Kin-chan, apa kau yakin tidak mau memakan Buah Iblis peninggalan Kakekmu ini?" tanyaku kepada Kinoe

"Berhentilah memanggilku 'Kin-chan!'" jawabnya dengan nada tinggi

Entah sejak kapan aku mulai memanggilnya Kin-chan karena aku merasa itu adalah panggilan yang cocok baginya.

"Apa kau yakin tidak mau memakannya?"

"Harus berapa kali lagi aku menjawab pertanyaan bodohmu itu?"

"Baiklah, kalau begitu izinkan aku saja yang memakan Buah peninggalan Kakekmu ini"

Ketika aku mengatakan hal seperti itu, Kinoe langsung berusaha untuk menghentikanku.

"Hentikan! Bukankah kamu sudah memakan Buah Iblis sebelumnya? Apa kamu tahu konsekuensi jika kamu memakan dua Buah Iblis?"

"Aku mengetahuinya lebih dari dirimu. Selain itu, aku tidak akan mati karena kemampuan menetralisirku selalu aktif"

"Apa maksudnya?"

"Inti dari maksudku adalah aku bisa memakan Buah Iblis sebanyak yang aku mau"

Teman temanku yang sudah berpetualang denganku tidak kaget lagi karena aku sudah memberitahu mereka sebelumnya.

Kinoe yang baru saja mendengar hal ini langsung kaget dan menunjukkan wajah seolah olah tidak percaya.

"Aku boleh memakannya bukan?" tanyaku lagi

"Ya, aku tidak berhak lagi menghentikanmu"

Tak lama setelah itu, aku langsung mengambil Buah Iblis peninggalan Kakek Kinoe yang ada di depanku dan langsung memakannya dengan lahap.

Aku memakan Buah Iblis itu sampai habis tak tersisa entah karena apa aku melakukan hal itu.

Setelah beberapa saat, aku merasakan kalau ada yang berubah pada tubuhku dan 1 menit kemudian kembali normal.

"Apa kau tidak apa apa?" tanya Kinoe

"Ya, aku merasakan kekuatan yang lebih ada padaku. Aku boleh mengetes kemampuan ini disini kan?"

"Boleh kok asalkan kamu tidak membunuh teman temanku"

Teman teman yang dimaksud oleh Kinoe adalah para Monster yang ada di Pulau ini karena ia telah bersahabat dengan monster monster ini sejak kecil.

Untuk mengetes kemampuan baruku ini, aku mencoba meniru jurus jurus yang pernah dikeluarkan oleh Ace ketika melawan Kurohige di Anime atau Manga.

Aku langsung meninju ke depan dan mengeluarkan jurus yang sering digunakan oleh Ace.

"Hiken"

Api yang dihasilkan dari Tinjuku berupa Api biru yang merupakan Api terpanas yang ada di Dunia ini.

Tak lama kemudian, aku mencoba jurus yang bernama Higan yang bisa membuatku mengeluarkan peluru api dari tangan ketika aku membentuk jari jariku seperti Pistol.

Setelah 3-4 jam melatih kemampuan baruku ini, aku kembali ke teman temanku dan menyuruh Silver memperbaiki apa yang sudah aku rusak.

Keesokan harinya kami kembali menuju ke Kapal dan bersiap siap untuk berlayar menuju Pulau selanjutnya.

Kami memberikan waktu kepada Kinoe untuk mengucapkan kata perpisahan kepada teman temannya serta Almarhum Kakeknya di Pulau ini.

Ketika ia sudah selesai melakukannya, dia naik ke kapal kami dan kami melanjutkan petualangan baru kami bersama Anggota baru.

Kinoe adalah Anggota Bajak Laut Flowers pertama yang bergabung dengan kami ketika berada di Grand Line yang luas ini sekaligus anggota ke dua belas kami.

Selama berada di Kapal, aku berlatih untuk melatih pengendalianku terhadap Buah Iblisku yang baru ini.

Ketika aku teliti lebih jauh lagi, ternyata kemampuan Buah Iblis yang aku makan bukan hanya itu saja tetapi juga bisa digunakan untuk pengobatan.

Untuk bisa mengobati luka orang lain dalam satu waktu sekaligus, aku harus bisa melakukan Awakening pada Buah Iblisku ini.

Agar bisa mencapai Tahap Awakening Buah Iblis, aku harus berusaha dengan keras dan melatih kemampuanku ini.

"Nojiko, berapa lama lagi kita akan sampai di pulau berikutnya?"

"Hmm.... Menurut perkiraanku paling cepat butuh 1 hari lagi"

"Benarkah? Memangnya ada apa di pulau itu?"

"Menurut Anginku, disana terdapat Rookie yang bernama X Drake dan juga pulau itu terdapat Wakil Laksamana Momonga"

"Tampaknya petualangan kita dipulau itu akan sangat menarik"

Dengan menggunakan Kemampuan Buah Iblis Kaze Kaze no Mi milik Nojiko, dia bisa memanipulasi angin dan mengetahui apa yang terjadi di keliling kita dalam radius 200 kilometer atau bahkan lebih karena aku tidak mengetahui hal itu.

Dengan adanya X Drake yang merupakan Super Rookie sepertiku membuatku lebih bersemangat.

Untuk saat ini Anggota Bajak Laut Flowers yang memiliki Bounty diatas 100 juta Berry hanya ada 3 yakni Aku, Silver, dan juga Nojiko.

Alasan Pemerintah Dunia memberikan Bounty diatas 100 Juta Berry kepada Nojiko adalah karena dia mempunyai Buah Iblis Tipe Logia yang bisa dibilang Langka.

** Satu Hari Kemudian **

Kami akhirnya tiba di Pulau Kedua yang kami kunjungi di Grand Line ini yakni Pulau Hara.

Tujuan kami disini hanya membeli persediaan saja karena persediaan kami sudah mulai menipis dan aku tidak yakin cukup jika digunakan sampai ke Alabasta.

Karena Paman Kuro sedang malas, akhirnya Silver yang disuruh oleh Paman Kuro untuk berbelanja bersama dengan Bibi Julia dan Firo.

Aku menolak untuk berbelanja bersama mereka karena aku tahu kalau aku hanya akan disuruh membawakan barang barang mereka.

Silver yang bisa membuat Kayu sangat cocok jika berbelanja bersama dengan Bibi Julia dan Firo.

"Shiro, bolehkah aku pergi bersamamu?" tanya Nojiko kepadaku

"Boleh, aku di pulau ini hanya ingin membeli Persediaan Air dan juga bahan untuk membuat Meriam dan Peluru saja"

"Bukankah kamu lebih memilih menggunakan Peluru Batu Laut?"

"Ya, tapi untuk peluru cadangan aku menggunakan peluru biasa saja"

"Baiklah, aku juga ingin membeli Kertas dan juga alat alat untuk menggambar"

Aku bisa mengetahui tujuan Nojiko membeli Kertas dan juga alat alat itu karena ia ingin menggambar sebuah Peta seperti Nami.

Di sepanjang jalan aku bisa melihat ada beberapa Bajak Laut dan juga Angkatan Laut.

Ketika aku dan Nojiko memasuki sebuah Bar untuk memesan Makanan dan juga Air Putih, di tempat itu terdapat Rookie dengan Buronan sebesar 222 juta Berry yang bernama X Drake dan teman temannya.

Karena tidak ingin membuat masalah di Pulau ini, kami pura pura tidak tahu adanya X Drake dan memesan makanan kami seperti biasa.

"Paman, aku pesan 30 makanan terbaik disini dan 5 tong Air bersih"

"Oke, Tunggulah sebentar"

Nojiko yang duduk di sebelahku hanya memesan makanan dan juga minuman saja.

Selain itu, aku hanya menikmati waktu sebelum aku makan saja.

Ketika makanannya sudah disiapkan di hadapanku, aku langsung menyantapnya dengan lahap sampai habis.

"Nona cantik, maukah dirimu minum bersamaku?" ucap salah satu orang dengan berdiri dibelakang Nojiko

Aku yang berada di samping Nojiko hanya tetap memakan makananku saja.

"Aku menolaknya. Aku tidak menerima tawaran dari orang bodoh sepertimu"

"Apa katamu?"

Ketika Orang itu tadi sedikit marah dengan jawaban Nojiko, dia langsung mengepalkan tangannya dan ingin meninju Nojiko.

Aku yang mengetahui hal itu bergerak dengan cepat untuk melindungi Nojiko.

Yang aku lakukan hanyalah mengeluarkan Pistol dari Saku celana sebelah kiriku dengan tangan kiri dan langsung menodongkan Pistol itu kepadanya.

"Maaf ya, Nona ini adalah temanku. Jika kamu mengganggunya, maka lawanlah aku terlebih dahulu"

"Boleh, akan kuladeni kau"

Ketika dia mengatakan hal itu, dia langsung meninju kepalaku akan tetapi aku menghindarinya karena serangannya sangat lambat.

Dor...

Karena aku tidak ingin membuat masalah sehingga ada Angkatan Laut yang datang, aku langsung menarik Pelatuk pistolku dan mengarahkannya ke kepala orang itu tadi.

"Maaf ya, aku tidak ingin membuat masalah lebih disini"

"Kau.... Rambut itu dan juga lambang itu..... Bajak Laut Shirogami" ucap salah satu pelanggan Bar

Nächstes Kapitel