webnovel

08 " HERRY "

suara dentuman musik memenuhi lantai pertama sebuah diskotik termegah dikota minox.tidak mengusik sebuah pesta pribadi diruang luxury dilantai dua,terlihat piter,roy dan herry dikelilingi wanita wanita busana minim dengan aroma minuman keras yang begitu tajam.

piter dan roy begitu asik bercumbu dengan wanita wanita muda,herry terlihat acuh bermain game walau bagian bawah tubuhnya menjadi mainan bagi satu wanita cantik tampa busana.wanita itu begitu menikmati tampa memperdulikan keacuhan herry padanya.

"apa kamu sudah puas" ucap herry dingin tampa menatap perempuan cantik yang sedang duduk di atas kejantanannya.

"sedikit lagi" ucapnya serak dengan nafas tersengal sengal sembari meremas kedua payudaranya sendiri.

beberapa detik kemudian perempuan cantik itu menjerit histeris merasakan gelombang kenikmatan lalu berlahan jatuh disisi herry,dengan acuh herry menyingkirkan tubuh penuh peluh dari sisinya dengan menggunakan sikunya sementara kedua tangannya masih asik bermain game.

"bersihkan !!! lalu tutup kembali celanaku" perintah herry dingin,dengan lemah perempuan cantik berlahan membersihkan kejantanan herry dengan tisyu lalu membenahi dan menutup restleting celana herry.

piter dan roy terkapar bersama dua wanita cantik lainnya,mereka sudah memahami sikap herry yang begitu dingin pada perempuan,memperlakukan dengan acuh dan dingin perempuan cantik adalah cara herry menghina dan merendahkan perempuan perempuan yang menginginkan dirinya.

"kalau sudah puas ayo kita pergi"ucap herry pada piter dan roy,kedua sahabatnya masih terlihat letih bersama wanita disisinya.

"baik,sebentar lagi" ucap roy sembari membenahi pakaiannya yang kacau.

"selesaikan semuanya aku akan pergi sekarang" ucap herry lagi dengan dingin lalu bangkit berdiri berjalan keluar dari ruang luxury meninggalkan kedua sahabatnya dengan tiga wanita cantik yang terkapar lemah karena letih.

"tuan muda yang tidak memiliki rasa" dengus perempuan cantik pasangan herry.

"bila herry tidak memiliki rasa apakah kamu bisa berteriak histeris tadi" ucap piter dengan nada tajam sembari bangkit membenahi pakaiannya lalu pergi meninggalkan ruang luxury dengan roy dibelakangnya.

"jalang bermimpi mendapatkan rasa! " ucap roy tajam sembari menutup pintu dengan keras.saat piter dan roy keluar dari gedung diskotik mereka tidak lagi mendapati mobil herry yang terparkir disisi mobil piter.

disisi lain didalam mobil koenigsegg ccxr trevita,herry mengemudi dengan kecepatan sedang,berita pembunuhan sahabat ayahnya seorang bankir membuatnya gelisah,tiga sahabat ayahnya lainnya telah terbunuh terlebih dahulu dengan luka sayatan yang sama di leher,tidak menutup kemungkinan ayahnya adalah sasaran pembunuh berikutnya.keluarga filanes salah satu dari lima orang terkaya dinegaranya,herry adalah penerus kerajaan bisnis keluarga filanes.

mobil herry memasuki area mansion megah keluarga filanes,berlahan memasuki area garasi besar berisikan mobil mobil mewah.herry keluar garasi berjalan cepat memasuki mansion.saat langkahnya menapaki tangga menuju lantai dua.

"herry.." panggil filanes.mendengar panggilan ayahnya herry mengalihkan pandangannya menatap filanes yang sedang duduk disudut ruang temaram dengar gelas anggur ditangannya.

herry menghampiri filanes dengan tatapan heran.

"apakah ayah cemas" tanya herry datar lalu duduk disisi filanes menatap lekat filanes.

"hmmm" jawab filanes.

"bukankah ayah telah memperkerjakan banyak orang untuk selalu disisi ayah" tanya herry lagi.

filanes terdiam lalu meneguk habis anggur dalam gelasnya dan menuang kembali anggur dalam botol pada gelas.

"semua telah pergi,hanya tersisa ayah" ucapnya getir.

"mungkin ini adalah hukuman dari dosa besar yang kami perbuat" ucapnya lagi dengan lirih.

"apa yang sudah kalian perbuat" tanya herry.

filanes menghela nafas panjang menatap putranya dengan tatapan sedih.

"berjanjilah bila ayah juga terbunuh,hiduplah dengan baik dermakan sebagian kekayaan kita untuk membantu orang orang yang hidup dalam kemiskinan" ucap ayahnya dengan suara lirih.herry terperangah mendengar ucapan ayahnya.

"ayah" ucap herry.

"dulu saat remaja kami enam bersahabat,salah satu diantara kami bernama bante,dia adalah remaja yang paling menonjol diantara kami namun kami tidah pernah tau latar belakang keluarganya,begitu misterius dan tertutup,apapun kesulitan kami bante selalu ada didepan untuk melindungi dan membantu kami,persahabatan kami berjalan hingga kami lulus sekolah disaat itu keluarga seagean mengalami keterpurukan namun tiba tiba keluarga seagean dapat mengatasi keterpurukan dalam satu pekan,hal yang sangat mustahil untuk keterpurukan yang begitu buruk.sejak itu seagean begitu patuh dan menghormati bante membuat kami bertanya tanya mengapa seagean begitu hormat pada bante,namun seagean tidak pernah mengatakan apapun atas perubahan sikap dia" cerita filanes lalu mencoba mengatur nafas.

"saat memasuki universitas bante pergi tampa pesan untuk kami,kami bertanya pada seagean namun seagean mengatakan tidak mengetahui apapun tentang bante.

kami berlima pada akhirnya menyelesaikan pendidikan kami di perguruan tinggi,saat kami kesulitan membangun karir dan bisnis,seagean selalu membantu kami untuk mencapai ambisi kami,kami berempat sempat bertanya tanya darimanakah kekayaan dan pengaruh kuat yang dimiliki seagean,tiga sahabatku lainnya menjadi tamak dan berencana menjebak seagean agar membocorkan sumber kekayaan dan pengaruh seagean namun selalu gagal karena seagean selalu waspada.sampai tiba pada satu hari dimana seagean begitu terpukul dan depresi,keadaan itu dimanfaatkan ketiga sahabatku dan tampa sepengetahuanku mereka menjebak seagean.

Nächstes Kapitel