Melewati waktu beberapa menit dengan berjalan kaki, Park Chunghee akhirnya tiba di depan pintu sebuah rumah sewa. Ia berdiri beberapa detik sebelum mengetuk pintu dua kali, tetapi tidak ada tanggapan apa-apa.
Park Chunghee tidak berputus asa, dan mengetuk pintu itu sekali lagi, menunggu beberapa detik, tetapi berakhir dengan mendapatkan keheningan yang sama.
Ketika Park Chunghee mencoba untuk memutar gagang pintu, itu tidak dikunci. Ia seketika mengerutkan kening, dan berpikir bahwa Lee Donghae benar-benar orang yang ceroboh. Ia pun segera masuk ke dalam.
Ruangan ini sempit dan sedikit berantakan. Di sebelah ruangan tempat Park Chunghee berdiri adalah dapur, dan di depannya adalah kamar tidur. Park Chunghee sudah datang beberapa kali untuk sekedar berkunjung, jadi ia mengetahui letak ruangannya dengan sangat jelas.
Mengamati ruangan ini beberapa detik, Park Chunghee kembali mengerutkan kening, tatapannya beralih ke arah pintu kamar tidur.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com