webnovel

Racun Sindrina

"Ehhhh? Apa ini bicara soal racun dan benda buruk begini? Apa kalong busuk tua punya rahasia busuk lainnya?" Suara nan menggiurkan seorang Gadis bergema.

Pangeran teringat akan keindahan surgawi burung khas Mauro, yang ekornya bersalut warna kuning terindah, lengkap dengan warna putih bak salju dan ungu. Sungguh bagai burung surgawi. Tapi ia juga tidak melewatkan maksud menusuk setajam taring kobra di dalam ucapan memancing itu.

Sulfa ikut memanasi, "Hei kalian! Janganlah! Itu kan rahasia! Tidak etis!"

Sungguh akhirnya Wander pun kena pancing, "Racun apanya?"

"Bukan hal yang penting kok, Master Wander," suara tua Barjan menampik.

"Kau harus tahu ini, Wander. Percaya deh."

"Kenapa dia harus percaya sama siluman rubah betina?"

"Sulfa! Satu lagi hinaan dan kucincang kau!"

"Aku ingin tahu." Suara itu bergema lagi. Final. Kukuh.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel