Mereka berjuang sekerasnya untuk tetap bertahan hidup. Sungguh berlawanan dengan dirinya. Ia selalu… mencari Kematian rupanya selama ini…
Jie Bi Shinjin menggelengkan kepala, berusaha menyingkirkan pikiran yang gelap itu dari benaknya.
Cukup sudah ia tersiksa oleh mereka.
[Delapan hari telah berlalu…
Aku tidak bisa begini terus… Aku harus pergi.
Ya. Aku harus pergi. Menemuinya.]
Ketika ia memutuskan hal itu, anehnya hatinya bergetar. Menggeliat bangun. Perasaan yang benar-benar baru, sebuah sensasi yang belum pernah ia rasakan seumur hidupnya. Seperti kesan ketika pertama kali menyantap makanan yang sangat lezat, atau melihat pemandangan yang bisa membuatmu lupa bernapas. Pengalaman yang bagai menyetrum sekujur tubuhmu, mengisinya dengan kegiuran dan kesenangan, juga kedamaian.
Jie Bi Shinjin menggelengkan kepalanya, ketika perlahan ia sadar. Ia tertawa, "Gugup? Aku gugup? Mungkin… Aku tidak tahu bagaimana harus memasang tampang saat bertemu lagi dengannya."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com