webnovel

Api Pelangi (2)

Embun di ujung daun

Siaga luruh atau menyirna

Depan kematian belakang kematian

Bagaikan bintang jatuh

Kilasan terang sekejap

Apakah aku?

...

Hidup.

----

"Tempat yang akan kau tuju sekarang sangat… indah," Kata Tubuh cahaya itu.

"Aku tak sabar ingin melihatnya," Aku menjawab dengan jujur. Aku kembali ceria.

Aku mengikuti tubuh cahaya itu dan ia membawaku menyeberangi Taman. Panorama taman yang indah itu membuatku serasa lupa bernapas, membuatku lupa akan semua kegetiran dan kekecewaan barusan… Aku merasa begitu ringan dan puas. Aku mulai percaya dengan Tubuh Cahaya itu dan ia tampak sangat memperhatikanku. Ia berjalan dengan kecepatan yang sama dan selalu berhenti jika aku juga berhenti sebentar. Setelah beberapa lama, kami akhirnya mencapai ujung taman tempat sebuah mulut gua terpentang.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel