webnovel

Saya bukan orang jahat

Soreh harinya Kiran telah bersiap untuk pergi.Tas pakaiannya yang hanya berisi beberapa pakaian sudah di masukan ke dalam bagasih oleh pelayan.

Kiran memeluk ibu mertuanya sebelum pergi.Sedangkan mami Arjun masih merasa berat untuk di tinggalkan oleh kiran.

"Hati-hati bawah mobilnya ya,,,!! klau uda nyampe di rumah teman kamu harus segera telfon mami."Mami Arjun menggenggam tangan Kiran.

"Iya mi,,,,Kia pergi ya.Mami jaga kesehatan mami."Kata Kiran yang di anggukan kepalah oleh mami Arjun.

Setelahnya Kiran masuk ke dalam mobil.Dan segera pergi meninggalkan halaman rumahnya.

Di dalam mobil kiran begitu sedih."Maafkan kia mi,,,bukan maksud kia untuk ninggalin mami sendiri.Tapi berada di rumah itu membuat Kia selalu memikirkan mas Arjun.Kia ingin nenangin diri untuk sementara waktu.Kia sengaja tak memberi tahukan mami kemana tujuan kia."Kata kiran sambil menangis dengan tetap fokus untuk menyetir.

Kiran menarik napas berat dan segera menyeka air matanya.Dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sekitar Satu jam di perjalanan Kiran menghentikan mobilnya di sebuah warung kecil sederhana yang berada di antara persawahan.Tak ada rumah yang terlihat di sekitaran tempat itu yang ada hanya sebuah persawahan yang membentang kehijauan.Kiran turun untuk membeli air mineral.

"Misi bu,,,,saya mau beli sebotol air mineral."Kata Kiran dengan ramah kepada ibu-ibu paru bayah pemilik warung.

Ibu-ibu itu tersenyum kepada kiran dan mengambilkan kiran sebotol air mineral.

"Apa nona perlu yang lainnya lagi? biar ibu ambilkan."kata ibu itu sambil memberikan botol air mineral kepada Kiran.

Kiran tersenyum sambil mengambil botol air itu."Tidak bu,,,,saya hanya haus saja.Ini uangnya."Kiran menyerahkan satu lembar uang 100 ribuh.

"Apa nona punya uang kecil,,,? ibu ga punya kembaliannya."Kata ibu itu mau mengembalikan uang itu kepada Kiran.

Tapi kiran menolaknya."Tidak apa bu,,,,ibu simpan saja kembaliannya.Saya pergi dulu mau lanjutin perjalanan."jawab Kiran dengan terus menyunggingkan senyumannya.

"Makasih nona."Ibu itu terlihat begitu senang.

Kiran hanya mengangguk dan segera masuk ke mobilnya dan pergi meninggalkan warung itu.

"Udah cantik baik lagi."Kata ibu itu pada dirinya sendiri.

Sedangkan kiran segera meminum airnya untuk menghilangkan rasa haus di tenggorokannya dan setelahnya kembali lagi fokus ke jalanan.

Saat sudah hampir sampai ke tempat tujuannya,tiba-tiba saja mobilnya berjalan oleng.

"Kenapa dengan mobil ini?"Kiran menghentikan mobilnya di pinggiran jalan dan segera turun dari mobil.

"Astaga,,,,pake acara bocor ban segala lagi.Aku harus apa sekarang,,,??"Kiran malah mengomel-ngomel sambil menendang-nendang ban mobilnya.

"Mengapa tidak bocor saat udah sampai saja sih."Kiran morang maring tak tau harus melakukan apa.Di sekitarnya hanya ada persawahan saja.

Kiran kemudian mengambil ban cadangan di bagasi mobilnya.

"Astaga,,,,ban mobilnya begitu berat mana bisah aku menggantinya."Kata Kiran yang kewalahan mengangkat ban mobil.Napasnya sudah ngos-ngosan.

Beberapa kendaraan yang lewat hanya memandanginya dengan aneh tanpa niat mau membantu.

"Mana sudah mau jam 6 soreh lagi."Kata kiran lagi sambil melihat jam di pergelangan tangannya.

Namun kiran berusaha untuk mengganti ban mobilnya.Saat dia hendak membuka baut dia berusaha sekuat tenaga karna baut itu tak bergerak sama sekali.

"Ini sangat kuat,,,bautnya tak mau terbuka."Kiran terduduk di atas ban cadangan sambil bersandar di mobil.Dia menyeka keringatnya yang membasahi wajahnya dengan belakang telapak tangan.

Kiran sudah merasa lelah.Dia sudah memutuskan untuk meninggalkan mobilnya saja dan berjalan kaki ke tempat tujuannya.

Namun tiba-tiba ada motor besar jenis kawasaki berwarna hitam yang berhenti di samping mobilnya.

Kiran memandangi orang itu.Seorang pria berwajah tampan dan memiliki postur tubuh yang tidak terlalu tinggi.Berkulit sedikit putih dan berpenampilan sederhana.

Pria itu turun dari motornya dan menghampiri kiran.

Kiran sedikit takut.Dia takut pria itu berbuat jahat kepadanya.

"Apa boleh saya membantu nona."Tawar pria itu yang terlihat ramah.

Akan tetapi kiran malah menggeleng dengan takut."Ti,,,,ti tidak,,,,aku bisah sendiri."jawab kiran dengan terbata-bata.Dia memundurkan langkahnya kebelakang sedikit menjauh dari pria itu.

Pria itu malah tertawa melihat tingkah kiran yang terlihat takut kepadanya.

"Tak perlu takut,,,,saya bukan orang jahat.Tapi kalau kamu tidak mau menerima bantuanku kamu akan menyesal karna sebentar lagi hari sudah mau gelap.Dan asal kamu tau,,,di sini itu tempatnya rawan pemerkosaan dan pembunuhan,nona harus hati-hati."Kata pria itu yang membuat Kiran semakin ketakutan.

"Ya sudah,,,,saya permisi dulu."Kata pria itu yang hendak pergi meninggalkan kiran.

Namun dengan cepat Kiran memanggilnya.

"Tunggu,,,,"

Pria itu tersenyum tanpa di lihat oleh kiran dan kembali melihat ke arah kiran.

"Iya,,,ada yang bisah saya bantu? "Kata pria itu.

"I,,,,iya,,,,tolong gantiin ban mobil saya."Kata Kiran dengan ragu.

Pria itu tak berkata lagi dan segera menggantikan ban mobil Kiran.

Sedangkan Kiran hanya memperhatikan saja dengan tetap waspada

Tak berapa lama pria itu telah selesai mengganti ban mobil kiran.

"Sudah selesai.Saya masukin dulu ban yang ini ke bagasi."Kata Pria itu dan segera membawa ban yang baru saja di ganti ke dalam bagasi.

"Trima kasih,,,Ini upahnya karna sudah mau membantu saya."Kata Kiran memberikan uang kepada pria itu.

Akan tetapi pria itu menolak dan segera naik ke motornya."Tidak perlu,,,saya iklas membantu."

Kiran hanya tersenyum canggung karna sudah mengira pria itu jahat."Sekali lagi trima kasih sudah mau membantuku."Kata kiran dengan tulus.

pria itu hanya tersenyum dan menghidupkan motornya.Tapi sebelum pergi pria itu berkata lagi."Sebaiknya kamu segera pergi dari sini.Seperti yang saya katakan tadi,,tempat ini sangat rawan kejahatan.

Kiran mengangguk dan segera masuk kedalam mobilnya dan segera pergi dari tempat itu.

Pria itu tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sambil melihat belakang mobil kiran yang sudah menjauh.

"Gadis yang lucu,, " Gumam pria itu kemudian segara menjalankan motornya.

😊😊😊😊😊

Nächstes Kapitel