webnovel

Datang bulan

Di kampus.jam kuliah sudah selesai.kiran sedari tadi terus menghubungi nomor Arjun tetapi tak pernah tersambung.

"Apa mas Arjun sedang sibuk di kantornya ya.Nomornya dari tadi aku hubungin gak nyambung.gumam kiran.

Tak lama lila lewat dan berhenti saat melihat kiran yang masih berdiri di depan pintu gerbang kampus.

"Aku kirain kau sudah di jemput.kata lila sambil tersenyum pada kiran.kiran pun balas tersenyum ke arah lila.

"Sepertinya mas Arjun sedang sibuk di kantornya.Aku mau naik taxi aja.balas kiran.

"Eh bareng aku aja,,,biar aku antarin kamu.ucap lila dengan masih tersenyum.

"Apa gak ngerepotin kamu lila? kiran merasa tak enak pada lila.

"Gak lah,,,aku malah senang.

kiran mengangguk dan segera naik ke atas motor lila.Merekapun meninggalkan kampus.Dia sepanjang perjalanan mereka terus mengobrol.

Tak lama mereka telah sampai di depan pintu gerbang kediaman kiran.Kiran pun mengucapkan terimah kasih setelahnya dia pun masuk saat lila sudah pergi.

Semua pelayan yang melihat kiran sampai memberi salam pada kiran dengan sopan.kiran pun membalasnya dengan ramah.

Kiran masuk kedalam kamar berniat ingin segera masuk kamar mandi.Namun tiba-tiba perutnya terasa sangat nyeri.

kiran memegang perutnya dengan kuat sambil merintih kesakitan."Aduh perutku sakit sekali..!! kiran pun terduduk di atas tempat tidur sambil tetap memegang perutnya yang semakin sakit.Dia merasahkan seperti ada cairan yang keluar dari bagian bawahnya.

Saking sakitnya kiran sampai terguling di tempat tidur sambil menekan bagian perutnya.Kiran pun terus merintih kesakitan.Wajahnya sudah pucat dan keringat dingin di tubuhnya.

Tak lama pintu kamar tiba-tiba terbuka.Arjun sudah sampai karena merasah khawatir terhadap kiran.Dia kekampus dan tak menemukan kiran.Gara-gara ponselnya hancur dia tak bisah menghubunginya.Pikirannya juga sedang kacau sehingga dia sempat melupakan harus menjemput kiran di kampus.

Arjun sangat terkejut saat melihat kiran yang sedang kesakitan di atas tempat tidur.Dia pun langsung berlari dan meloncat ke atas tempat tidur dan mendekap tubuh kiran.

Dan betapa terkejutnya Arjun saat melihat seprai yang berwarna putih itu ada bercak darah.Arjun sudah sangat panik sambil memeluk kiran.

"Sayang kamu kenapa? kenapa kamu berdarah kayak gini? siapa yang menyakitimu? bilang ke aku!! Arjun bertanya tak karuan saking paniknya.Dia begitu takut kalau kiran sampai kenapa-napa.

Kiran menatap Arjun dengan mata sayu." Kia gak pa pa mas,,,hanya saja kia lupa kalau kia udah waktunya datang bulan.kiran memelankan suaranya saat menyebut datang bulan karena merasah malu pada Arjun.

Arjun terbengong mendengar perkataan kiran.Dia begitu sangat panik luar biasa sampai dia ingin segera membawa kiran kerumah sakit.Dan ternyata itu hanya darah dari datang bulan gadis itu.

Kiran senyum-senyum merasah malu masih di dekapan Arjun.Apa lagi saat melihat ada darahnya di seprai putih itu.Dia pun langsung bangun dari dekapan Arjun walau perutnya masih sangat sakit.Arjun masih terbengong.

"Maaf mas,,,kia akan ganti seprainya dulu.kata kiran kemudian turun dari tempat tidur.Namun tangannya langsung di tahan oleh Arjun.

"Syukurlah kamu tidak apa-apa,,,aku sangat panik tadinya.Biar aku yang gantiin seprainya,kamu mandi aja.Kata Arjun kemudian langsung menggendong kiran membawanya kekamar mandi.Kiran terkejut tetapi dia hanya diam saja.

Arjun keluar lagi dari dalam kamar mandi setelah mengantar kiran.Dia pun langsung mengganti seprai tempat tidur.

Arjun menaruh seprai kotornya di keranjang pakayan kotor.

Di dalam kamar mandi kiran sedang melamun di bawah guyuran air shower."Hubungan aku dan mas Arjun udah membaik,,aku dan mas arjun pun sudah sering melakukan hubungan suami istri.Tapi mengapa aku masih datang bulan ya,,? aku pikir aku akan hamil.Batin kiran.Tersirat kekecewaan di wajahnya karena belum hamil juga.Kiran menghela napas berat setelahnya melanjutkan kembali mandinya.

Setelah selesai kiran keluar kamar mandi menggunakan handuk mandi.Dia melihat Arjun yang sedang duduk di sofa sibuk dengan leptopnya tanpa memakai baju.

😊😊😊😊😊

Nächstes Kapitel