Ma Xiuhua kembali ke rumahnya dan menelepon ke Beijing, seluruh tubuhnya gemetar hingga lebih sulit baginya untuk tenang daripada saat melihat kegilaan Tongtong di bangsal.
Ia mengambil nafas dalam-dalam beberapa kali sebelum akhirnya bisa tenang perlahan. Ternyata, apa yang dikatakan Shen Dongyuan benar, ia tidak menipunya. Hanya saja ia tidak mengerti, bagaimana masalahnya bisa jadi seperti ini?
Jam di ruang tamu berbunyi tepat pada pukul 10 malam, ia tiba-tiba tersadar jika sekarang sudah jam 10, kemudian bergegas keluar rumah dan meminta sopirnya untuk mengantarnya pergi ke rumah sakit. Setelah keluar dari mobil, ia segera berlari ke bangsal. Saat melihat melalui jendela, terlihat Guan Rongguang sedang duduk di samping tempat tidur putrinya sambil memegang tangan putrinya, di dalam ruangan sangat sunyi, ia pun merasa tenang, lalu membuka pintu dan masuk.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com