webnovel

Mari Kita Berdebat, yang Penting Aku Punya Bukti yang Kuat

Redakteur: Wave Literature

Ketika di penjara lingkungan di sana sangat dingin, lembab dan gelap.

Di sudut penjara juga ada tikus yang berlari ke sana-kemari membuat Ming Qianya kaget dan berteriak, "Kalian tidak boleh menangkap aku, karena kalian tidak punya bukti."

"Bukti?" Seorang polisi wanita tertawa, "Sudah jangan pura-pura tidak bersalah lagi, kami sudah punya sidik jarimu, waktu dan motif kriminal semuanya sudah jelas!"

"Motif kriminal?" Ming Qianya langsung bertanya, "Motif apa? An Yuan kan calon suamiku, An Luo adik iparku, apa maksudmu?"

"Tidak usah pura-pura!" Polisi itu pun pergi meninggalkannya.

Tidak lama kemudian, seorang polisi yang menjaga penjara itu datang dan bertanya, "Kamu berani sekali sama anak Ming Jue? Kamu tidak takut keluarganya akan balas dendam padamu!"

"Balas dendam?" Polisi perempuan itu melanjutkan bicara, "Apa kamu tidak tahu siapa yang menjebloskannya ke penjara? Orang itu adalah keluarga An! Ayah dan ibu An Yuan sepuluh tahun yang lalu sudah meninggal dan sekarang mereka tinggal An Yuan dan An Luo saja. Dia sudah membunuh penerus An, apa aku tidak marah? Kemarin malam, Kakek An saat bangun dari pingsannya, ia langsung ingin Ming Qianya membayar dengan nyawanya!"

"Iya sih, jika orang lain pasti tidak sampai seperti ini, keluarga An pasti akan marah besar dan tidak terima."

 -

Kasus Ming Qianya membunuh An Yuan dan An Luo terus dibicarakan oleh masyarakat sekitar, saat ini cuaca di Dijing sangat mendung dan dingin.

Ming Jue ingin membebaskan putrinya tapi tidak bisa karena keluarga An memiliki bukti yang kuat.

Sidik jari: cocok

Waktu: cocok

Motif criminal: Karena dimarahi An Luo dan malu sehingga Ming Qianya membunuhnya.

Kemungkinan yang lain: Tidak ada

Di kotak bom hanya ada 2 sidik jari! Hanya ada sidik jari Ming Qianya dan An luo.

Dan di mobil yang bertugas untuk menjemput para tamu juga ada rekaman CCTV.

Sore itu hanya Ming Qianya seorang yang berani masuk ke parkiran dan memegang mobil 24 dan 9!

Semuanya sudah jelas, pelakunya adalah Ming Qianya!

Buktinya sudah sangat kuat !

 -

Keesokan harinya Ming Jue pun putus asa dan mengabarkan:

"Semua salahku sudah terlalu memanjakannya, aku tidak menyangka dia terlalu sensitif sehingga tidak bisa menerima makian An Luo dan bisa berbuat seperti ini."

Dari kata-katanya ia juga menyalahkan An Luo.

Keluarga An langsung membantah:

"Wajar sekali jika mulut anak kecil suka bicara seenaknya! Tidak bisa disamakan dengan membunuh orang lain!"

Ming Jue bersuara lagi:

"Aku mewakili Yaya meminta maaf yang sebesar-besarnya."

Keluarga An menolak:

"Apakah jika kamu minta maaf mereka bisa hidup kembali?"

Karena kasus ini sangat berat sehingga pihak kepolisian mengisolasi Ming Qianya dan tidak mengizinkan orang lain menemuinya.

Padahal sebentar lagi tahun baru akan tiba.

 -

Di Rumah Yin Wushuang… 

Saat itu Yin Wushuang sedang menyeduh segelas teh dan duduk didepan TV.

Di tengah perdebatan di antara kedua keluarga, ada orang yang bertanya:

"Padahal film <<Huang Tu>> sudah akan ditayang, sekarang muncul masalah seperti ini bagaimana ya?"

"Kedua pihak menjadi musuh..."

"Aku rasa, jika Ming Jue tidak mengganti rugi itu sudah menjadi pilihan yang bagus tapi jika tidak, mungkin perselisihan mereka mungkin akan semakin besar."

2 hari kemudian Ming Qianya akan disidang.

Saat itu penampilan Ming Qianya terlihat sangat berantakan, rambutnya diikat ke belakang seperti ekor kuda, dan kini wajahnya sudah tidak ceria lagi seperti dulu.

Nächstes Kapitel