Apa Kamu Dulu Punya Penyakit Rematik?

Dongfang Hua langsung lompat ke atas panggung dan dengan bangga berdiri di sebelah Zhu Jiu, ia sudah tidak sabar menantikan permohonan maaf dari Yin Wushuang!

"Yin Wushuang, mengakulah kalah! Cepat bersujud dan meminta maaf padaku!"

Dongfang Hua dengan kasar berkata seperti itu sambil memasang wajah yang sangat sombong.

Sementara penonton yang ada di bawah panggung memasang wajah sedih, mereka tidak rela melihat Yin Wushuang bersujud dan meminta maaf kepada Dongfang Hua.

Zhu Jiu juga sangat semangat memaksanya, "Cepatlah bersujud Nona kecil Wushuang!"

Saat itu Yin Wushuang tidak bergerak sama sekali, penonton yang ada di sana juga tidak berani berkomentar apapun.

Shangguan Haoyue dan Xuanyuan Qianqian langsung terbang ke atas dan berdiri di sebelah Yin Wushuang.

Sikap mereka tampak sangat tegas saat mereka berdiri di sebelah Yin Wushuang, mungkin saja Dongfang Hua tidak akan berani memaksanya karena mungkin ia juga akan malu dengan keluarga besar mereka.

Wajah Zhu Jiu langsung berubah, "Shangguan Haoyue! Xuanyuan Qianqian, apa maksud kalian ada di sini?"

Xuanyuan Qianqian hanya tertawa, "Pasti Guru Zhu Jiu sudah mengerti maksud kami!"

Shangguan Haoyue dengan tenang menjelaskan, "Guru Zhu Jiu, menurutku sikapmu sangat tidak pantas, karena sikapmu sekarang sama halnya kamu sedang menyiksa murid baru di sini!"

Mereka berdua ingin melindungi Yin Wushuang!

Dongfang Hua menyilangkan tangannya dan tertawa, "Apakah keluarga kalian tahu kalian datang ke sini? Keluarga kalian kan sudah berpesan agar kalian tidak mencampuri urusan ini! Lagi pula Yin Wushuang sendiri telah menyetujui pertarungan ini pada awalnya, sama sekali tidak ada yang memaksanya!"

Saat Dongfang Hua berkata seperti itu, mereka berdua langsung saling menatap dan teringat pesan keluarga mereka.

Zhu Jiu langsung memanggil Yin Wushuang, "Nona kecil Wushuang, jika kamu berani bertanding seharusnya berani menerima hasil akhir! Oh ya, masih anak kecil sih, jadi pasti tidak mau mengakui kekalahan!"

Xuanyuan Qianqian langsung emosi dan memarahi Guru Zhu Jiu, "Kamu seharusnya yang tidak punya muka, berani-beraninya mengajak seorang murid baru untuk bertanding! Lagi pula kamu juga yang sudah memborong semua bunga Cang Lan! Saat kamu melihat Yin Wushuang memiliki jenis api yang lebih hebat darimu, kamu langsung meminta menggunakan jenis api sekali pakai! Kamu ya dasar Si Tua..."

Yin Wushuang perlahan mengangkat tangannya dan memotong pembicaraan Xuanyuan Qianqian, ia melangkah ke depan dan bertanya, "Bersedia menerima tantangan tapi ternyata takut kalah?"

"Iya, memang benar!" Jawab Zhu Jiu.

Yin Wushuang bertanya lagi, "Bersedia menerima tantangan berarti harus berani menanggung hasil akhir?"

"Harus!" Zhu Jiu dengan sombong dan bersikap seperti seorang pemenang, "Jika aku yang kalah, aku pasti akan bersujud dan merangkak berjalan sampai ke kelas Huang! Tapi sayangnya yang kalah bukan aku!"

"Iya..." Yin Wushuang kemudian bertanya, "Kamu dulu punya penyakit rematik tidak ya?"

Semua orang kaget mendengar ucapan Yin Wushuang, seketika Zhu Jiu juga terdiam.

Zhu Jiu melihat Yin Wushuang yang bersikap santai lalu ia pun bertanya, "Apa maksudmu bertanya seperti ini?"

Dongfang Hua menjawab, "Guru Zhu Jiu punya penyakit rematik atau tidak itu bukan urusanmu! Cepat bersujudlah dan meminta maaf padaku di depan banyak orang!"

Lalu Yin Wushuang membuka kepalan tangannya dan berkata, "Jika kamu dulu punya penyakit rematik aku tidak bisa berkata apa-apa, tapi jika kamu dulu tidak memiliki penyakit rematik maka aku ingin mengucapkan selamat padamu, selamat nanti kamu pasti ada!"

Kepalan tangannya dibuka dan wangi obat itu langsung keluar, ia pun memenangkan obat yang diracik Zhu Jiu!

Saat ia menunjukkan obatnya, banyak orang yang memujinya, "Wah energinya benar-benar sangat kuat! Itu adalah butir obat terbaik!"

Obat itu masih tergeletak ditangan Yin Wushuang.

Yin Wushuang berhasil membuat obat Dan, tapi mereka mengira bahwa Yin Wushuang telah gagal. Dongfang Hua sudah tidak sabar ingin melihat Yin wushuang bersujud dan meminta maaf padanya.