Yin Wushuang melihat wajah Sun Lili yang sedang ketakutan. Namun saat itu Yin Wushuang masih terus menatap Jun Shangxie.
Yin Wushuang melirik wajah Jun Shangxie, ketika ia memperhatikannya dari jarak yang dekat, Yin Wushuang pun baru menyadari bahwa kulit Jun Shangxie benar-benar sangat bagus.
Karena perbedaan tinggi antara Jun Shangxie dan Yin Wushuang cukup jauh, Yin Wushuang hanya bisa mengangkat kepalanya dan memperhatikan wajahnya, hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis dan seksi, bulu matanya yang hitam lentik, wajahnya benar-benar sangat tampan.
Jun Shangxie merasa bahwa saat itu Yin Wushuang sedang memperhatikannya, kemudian ia pun sedikit menunduk menatap ke bawah dan tersenyum pada Yin Wushuang.
Saat tersenyum seperti ini, ia merasa seperti angin musim semi yang mencairkan salju musim dingin, lalu mengubahnya menjadi mata air jernih mengalir di sungai.
Detak jantung Yin Wushuang pun berdebar lebih kencang dari sebelumnya.
Yin Wushuang bisa menebak identitas Jun Shangxie benar-benar bukan orang biasa, itu terlihat jelas karena sikap Kepala Kepolisian yang tidak biasa padanya.
Dan sekarang sikap Sun Lili padanya juga berubah drastis, tidak seperti sebelumnya.
Tapi sampai saat ini pun Yin Wushuang tidak pernah bertanya langsung pada Jun Shangxie tentang identitas Jun Shangxie yang sebenarnya.
Saat ini tangan Jun Shangxie masih di pinggang Yin Wushuang, saat ia ingin melepaskan dirinya dari pelukan Jun Shangxie, namun Jun Shangxie justru memeluknya semakin erat.
Akhirnya Yin Wushuang pun hanya bisa terdiam dan berserah diri pada Jun Shangxie.
Yin Wushuang juga merasa sangat nyaman berada dalam pelukannya seperti ini.
Sehingga Yin Wushuang tetap berada dipelukan Jun Shangxie dalam waktu yang cukup lama.
Di depan mereka berdua, Sun Lili duduk di atas lantai dengan wajah sangat ketakutan.
Ibu Sun Lili adalah seorang selir dalam keluarga Sun, jika masalah ini sampai diketahui oleh Tuan Jun, maka nasib Sun Lili dan ibunya akan…
Tuan Jun adalah orang yang cukup berpengaruh di Dijing. Di mata Jun Shangxie Sun Lili hanyalah sebuah sampah!
"Tuan Jun, saya juga sudah diperlakukan Yin Wushuang sampai terluka seperti ini, kamu coba pikirkan lagi, tolong sekarang lepaskan aku!"
Jun Shangxie menaikkan alisnya sambil melihat Yin Wushuang dan bertanya, "Ingin kamu apakan dia?"
Di dalam cincin phoenix Mo Baobao memiliki indra penglihatan yang tajam, ia bisa menerawang kejadian yang sudah terjadi di masa lampau. Ia bisa melihat bahwa seorang Raja kuno yang sedang memegang tangan salah satu selirnya, dan menginterogasi perempuan jalang itu.
Selir Ai mengulurkan tangan kecilnya ke dada Raja Jun:
"Raja, bantu aku selesaikan saja permasalahan ini! Tolong cepat beri keputusan untuk selir ini!"
Lalu Jun Shangxie menjawab Yin Wushuang:
"Ratu tercintaku, jangan khawatir! Kesepian akan membuatnya mati perlahan. Lalu kita…"
Yin Wushuang tidak tahan mendengar monolog yang dilakukan Mo Baobao di dalam cincin phoenix, tidak lama kemudian Yin Wushuang pun memutuskan kontak dengan Mo Baobao.
Mo Baobao berkata [Maafkan aku Tuan, tadi aku tidak sengaja melakukannya!]
-
Di luar cincin phoenix, Yin Wushuang menjawab dengan acuh tak acuh, "Apa yang ingin aku lakukan sudah aku lakukan Aku peringatkan sekali lagi, jangan sampai nanti kamu mencari masalah denganku lagi! sekarang kamu cukup mengakui kesalahanmu dan pergilah!"
Di hadapan banyak orang seperti ini, Sun Lili akan mendapat keadilan dari Yi Wushuang.
Kemudian Jun Shangxie pun berkata, "Kalau begitu, ikuti saja permintaan Yin Wushuang. Berlutut dan bersujudlah sekarang!"
Sun Lili hanya menghela napas panjang dan tidak menjawab sepatah kata pun!
Saat ini masih ada lima orang yang belum pergi dan masih ada di sana, ditambah kehadiran Tuan Chen dan Tuan Liu, apakah Sun Lili bersedia bersujud di hadapan Yin Wushuang?
Han Jiayi menatap Sun Lili dengan serius sambil berpikir dalam benaknya.
Setelah itu Han Jiayi sengaja membuka kancing bajunya dan menampakkan dadanya yang besar itu. Kemudian ia pun berjalan mendekati Jun Shangxie dan berkata, "Tuan Jun, kamu jangan marah ya. Masalah kecil ini sebaiknya lupakan saja, benar kan saudari Yin?"