webnovel

Lawan yang Sulit Ditandingi!

Redakteur: Wave Literature

Yin Wushuang tiba-tiba melompat dari lantai 5!

Ketika ia melompat dari lantai 5, pakaian seragam yang dikenakannya itu pun juga ikut terbang seperti burung elang yang terbang pada malam hari!

Ekspresi wajahnya tampak sangat tenang, tatapan matanya tampak tajam dan dengan membawa pedang di tangan kanannya. Ia seolah telah menyeberangi ruang dan waktu, melewati 4 ladang dan 8 padang pasir, menaiki gunung dan melewati sungai. Ia terjun dari lantai 5 ke lantai 1!

Kemudian Yin wushuang pun berjalan melewati orang-orang yang ada di depannya.

"Yin Wushuang! Hati hati!" Teriak Han Li padanya, pupilnya menyusut melihat Yin Wushuang yang terjun dari atas.

Yin Wushuang sengaja memutar-mutar tubuhnya saat terjun di udara!

Kemudian ia pun membalikkan badannya dan satu kakinya menendang ke dinding!

Tendangannya tidak hanya sekali tetapi berkali-kali, ia terlihat seperti sedang berjalan di dengan pergerakan yang sangat cepat di dinding!

"Bagaimana mungkin ia bisa tidak terjatuh saat kakinya menendang-nendang dan berjalan di dinding yang tinggi itu… apa mungkin ada kawat pelindung yang menggantungnya?"

Beberapa orang-orang yang melihatnya pun merasa sangat heran, melihat aksi Yin Wushuang seperti itu, seolah-olah sedang ada di alam mimpi, "Aku dimana? Aku siapa? Aku sedang apa?"

"Tangkap dia!"

Kakak Chen langsung mengangkat tangannya dan berteriak, "Siapa yang bisa menangkapnya, Tunggu! Aku yang akan menjadi penerus Tuan Zhou dan orang itu akan kujadikan orang kedua!"

Semua orang pun terpaku!

Semua orang di sana ingin mendapatkan posisi itu!

Tapi, tidak tahu siapa yang bisa mendapatkan posisi itu!

Pemuda yang berjarak paling dekat dengan Yin Wushuang langsung menangkapnya!

"Happp…" Suara teriakan dari Yin Wushuang terdengar lembut.

Yin Wushuang menendangnya dan pemuda itu pun terpental, jungkir balik beberapa kali, hidungnya terbentur dan wajahnya bengkak.

Melihat situasi itu, Kakak Chen langsung ingin menggunakan pisaunya untuk melukai Yin Wushuang!

"Terlalu Pelan!"

Ucapan Yin Wushuang seperti tamparan buat Kakak Chen, bahkan Yin Wushuang malah menginjakkan kakinya di atas kepala Kakak Chen lalu menendangnya!

Yin Wushuang menendang kepala botak Kakak Chen itu lalu ia melompat lagi dan menjadikan dinding sebagai batu lompatannya!

Kakak Chen pun langsung terjatuh di atas tanah!

Yin Wushuang pun menginjak kepalanya!

Saat terbang di atas Yin Wushuang juga terbang melewati Han Li dan teman-temannya.

Jika saat itu Yin Wushuang menatap ke bawah pasti bisa melihat Han Li dan teman temannya sedang menatapnya penuh dengan kekaguman!

Tapi sayangnya saat itu Yin Wushuang sedang menghadapi senjata serangan Kakak Chen dan teman-temannya!

Beberapa saat kemudian… 

Yin Wushuang memberikan perintah kepada pedangnya, bibirnya tampak bergerak dengan lembut.

Ia juga menendang tembok lagi beberapa kali, lalu meloncat dan naik ke atas. 

Yin Wushuang pun mengeluarkan pedang ajaibnya dan melemparkan ke sela-sela apartemen!

ding... ding... dang... dang...

Pedang Yin Wushuang pun bertabrakan dengan puluhan pisau milik Kakak Chen dan teman-temannya.

Ayo lawan!

Jangan ragu!

Pisau-pisau dan pedang itu saling bertabrakan dan alhasil semua pisau-pisau itu pun terjatuh!

"Aduhh kepalaku!"

"Pedangnya mengenai pisauku!!!"

"Pisauku!!!"

"Mama, saya sudah melihat dewi!"

Yin Wushuang tampak seperti dewi-dewi yang turun dari langit!

Hanya beberapa menit, kumpulan pisau itu pun terjatuh!

Dan tidak ada lagi orang yang masih berdiri dan melempar pisaunya pada Yin Wushuang!

Pedang dan pisau yang melayang di udara itu terkena cahaya matahari sehingga pantulan cahaya matahari pun masuk di sela-sela antara dua apartemen.

Di atas cahaya itu Yin Wushuang dengan santai mendarat turun.

Kemudian ia pun mendarat di tanah, rambutnya tampak sedikit berantakan karena terkena angin saat terjun, tatapan matanya tampak tajam melihat orang-orang yang ada di depannya.

Yin Wushuang merasa sangat bangga dan dengan santai ia pun berkata, "Tidak perlu puluhan ribu tentara yang datang, cukup saya seorang diri!"

Nächstes Kapitel