Jian Xiaoqiao menggigit bibirnya dan tidak bisa menahan tangisnya lagi.
Jian Xiaoqiao tahu dengan perasaan Yun Xi dan kebaikannya.
Tapi, perasaan tidak bisa ditujukan pada orang yang baik padamu. Sama seperti Ling Che, dia tahu kalau dirinya tidak baik untuk Jian Xiaoqiao, jadi Jian Xiaoqiao pun tidak bisa melakukan apapun.
Hatinya, dirinya, hanya bisa menerima satu orang.
Bukan karena orang itu adalah orang yang terbaik atau sempurna, tapi Jian Xiaoqiao hanya menyukainya tanpa syarat.
Air mata Jian Xiaoqiao terus mengalir…
"Apa yang harus aku lakukan, Yun Xi? Tiba-tiba aku merindukanmu." Ujar Jian Xiaoqiao yang tidak sanggup menangis dengan mengeluarkan suara.
Di balik pintu, Gu Yishen berdiri sambil memegang segelas susu panas. Dia memegang gagang pintu tapi tidak berani membukanya.
Sementara di dalam kamar terdengar suara Jian Xiaoqiao yang sedang terisak. Hingga akhirnya tidak terdengar suara apapun.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com