Setelah mendengar perkataan Jian Xiaoqiao, senyum Gu Yishen pun semakin merekah.
Kenapa terasa nyaman saat berdebat dengan Jian Xiaoqiao seperti ini?
"Baiklah. Walaupun dadamu sedikit kecil, tapi masih bisa membuatku merasa malu. Aku akan bertanggung jawab atas kamu. Lagi pula kita adalah orang-orang yang terbuka, dan kamu adalah tunanganku."
Setelah mengatakannya, Gu Yishen tersenyum lalu melanjutkan, "Benar kan, Istriku?"
Kata yang terakhir diucapkan Gu Yishen membuat Jian Xiaoqiao terkejut, "Siapa yang kamu panggil istri? Gu Mesum, kamu benar-benar tidak tahu malu!"
"Baiklah, aku akan mendengarkan istriku. Lain kali aku akan benar-benar tidak tahu malu." Ucap Gu Yishen dengan ekspresi yang nakal dan membuat Jian Xiaoqiao tidak bisa mengatakan apapun.
Kenapa sejak awal Jian Xiaoqiao tidak tahu kalau Gu Yishen adalah orang yang senakal itu?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com