Setelah mendengar Jian Xiaoqiao, Gu Yishen tidak tahu bagaimana cara membantahnya.
Kalau Gu Yishen tidak mengatakannya, memang tidak ada orang yang akan tahu.
Tapi…
Melihat Jian Xiaoqiao yang ada dalam pelukan Gu Yishen itu, dia saat ini hanya memakai baju tidur panjang dan tipis. Bahkan Liu Xiahui (orang Tiongkok kuno yang sangat segan dengan wanita) akan melakukan sesuatu jika sedang berada dalam posisi yang sama dengan Gu Yishen.
Gu Yishen menghembuskan nafas yang panjang, "Xiaoqiao, aku adalah seorang pria." Jawab Gu Yishen.
"Aku tahu, kamu adalah seorang pria!" Jian Xiaoqiao yang sedang ketakutan itu memukul Gu Yishen ringan.
Kalau dia tidak takut dengan hantu, akankah dia tidur dengan Gu Yishen?
"Maksudku, aku adalah pria yang normal!"
"Aku hanya datang untuk tidur. Jangan berpikiran macam-macam!"
"Aku…" Gu Yishen ingin mengatakan sesuatu, tapi dia merasa tidak tepat jika mengatakannya sekarang.
Sebelum Gu Yishen selesai berpikir, Jian Xiaoqiao bertanya, "Kamu sudah mandi?"
Gu Yishen mengangguk, "Sudah."
"Kalau begitu, ayo tidur!" Jian Xiaoqiao langsung memejamkan matanya dan tidur tanpa memikirkan apapun.
Gu Yishen membuka selimut dan berbaring di samping Jian Xiaoqiao. Baru saja dia berbaring, Jian Xiaoqiao tiba-tiba berbalik ke arah Gu Yishen dan memeluknya.
Sepertinya Jian Xiaoqiao tidak merasa nyaman. Dia mengeluarkan suara sambil menggerakkan kepalanya yang berada di atas lengan Gu Yishen. Jian Xiaoqiao terlihat seperti kucing yang sedang bermalas-malasan.
Gu Yishen menelan air liurnya dan merasa tidak nyaman, dia lalu mengatakan, "Bagaimana kalau kamu tidur di sini dan aku akan tidur di kamarmu?"
"Jangan pergi!" Seluruh tubuh Jian Xiaoqiao menahan Gu Yishen. Sepasang kakinya berada di atas pinggang Gu Yishen, "Aku takut!"
"Apa yang kamu takutkan?" Akhirnya Gu Yishen tidak tahan untuk tidak bertanya.
"Ada hantu!" Jawab Jian Xiaoqiao.
"Di mana ada hantu? Kamu terlalu sering nonton film horor, ya?" Tanya Gu Yishen.
Jian Xiaoqiao menggelengkan kepalanya. Saat dia mengatakan kata 'hantu', seluruh tubuhnya merasa kedinginan dan dia semakin menenggelamkan tubuhnya ke dalam dekapan Gu Yishen, seolah menginginkan Gu Yishen untuk memeluknya.
Jian Xiaoqiao membuatnya semakin merasa aneh. Gu Yishen merasa ada bagian tubuhnya yang diam-diam sedang berdiri.
Gu Yishen ingin menyingkirkan tangan Jian Xiaoqiao yang sedang berada di dadanya, "Jangan sentuh sembarangan!" Ucap Gu Yishen dengan suara yang tidak terdengar seperti biasanya.
Jian Xiaoqiao malah memegang tangan Gu Yishen dan berkata, "Aku merasa punggungku sangat dingin. Peluk aku sampai aku tertidur!"
"Bukan begitu. Di dunia ini tidak ada hantu, jangan berpikiran yang aneh-aneh!"
"Aku takut. Disana benar-benar ada hantu!" Mendengar perkataan Gu Yishen, Jian Xiaojiao tidak dapat menahan tangisannya.
Memangnya hantu benar-benar ada?
Mendengar tangisan Jian Xiaoqiao, Gu Yishen ikut merasakan sedih. Kemudian dia memeluk Jian Xiaoqiao dan menepuk-nepuk punggungnya, "Jangan menangis lagi. Aku sudah memelukmu." Ujar Gu Yishen yang berusaha menenangkan Jian Xiaoqiao.
Setelah beberapa menit, Jian Xiaoqiao perlahan menghentikan tangisannya.
Setelah beberapa saat, Gu Yishen mendengar suara nafas yang teratur.
Melihat Jian Xiaoqiao yang sudah mulai tertidur, Gu Yishen menyeka air mata yang masih ada di matanya. Kemudian Gu Yishen mematikan lampu dan ikut terlelap.
Du...Du...Du
Mendengar suara alarm yang berbunyi, Gu Yishen mengernyitkan dahinya dan mendengus. Tangannya yang besar meraba-raba kabinet yang terletak di sebelah kasur kemudian mengambil dan melihatnya. Jam sudah menunjukkan pukul 6.30. Gu Yishen pun bersiap untuk bangun tidur.
Ketika Gu Yishen perlahan membuka matanya, dia melihat Jian Xiaoqiao masih memeluknya dengan erat. Tangan kecil Jian Xiaoqiao berada di lehernya.
Bibir merahnya yang menggoda berjarak beberapa sentimeter dari Gu Yishen.
Setelah menelan air liurnya, Gu Yishen bermaksud untuk mencium Jian Xiaoqiao. Tepat sebelum Gu Yishen akan menciumnya, Jian Xiaoqiao membuka matanya dan menatap Gu Yishen, "Sudah pagi?"