webnovel

Kucing Bisa Melihat Makhluk Halus

Redakteur: Wave Literature

Suara tamparan yang sangat jelas itu membuat Jian Xiaoqiao dan Gu Yishen diam membisu.

Gu Yishen yang tidak menyangka bahwa Jian Xiaoqiao akan menamparnya pun diam seribu bahasa. Gu Yishen memegang wajahnya saat Jian Xiaoqiao terlihat pergi dan menutup pintu kamarnya.

Ini adalah pukulan pertama bagi Gu Yishen dalam seumur hidupnya.

Jian Xiaoqiao menaiki kasurnya dengan perasaan sedikit khawatir. Walaupun dia sedang marah, tapi Gu Yishen adalah seorang pria. Jika menamparnya, masih ada kemungkinan untuk Gu Yishen membalas tamparan itu.

Kedua tangan Jian Xiaoqiao tidak dapat berhenti memukul kasur saat memikirkannya. Kenapa dia menampar Gu Yishen?

Lebih baik menendangnya!

Tok… Tok… Tok…

Terdengar suara ketukan pintu dari luar, "Makanannya sudah selesai. Aku meletakkannya di atas meja. Aku pergi dulu. Makanlah sendiri."

Jian Xiaoqiao bangkit dari tempat tidurnya. Sebelum dia menjawab, sudah terdengar suara pintu yang tertutup.

Setelah mendengar suara itu, Jian Xiaoqiao baru membuka pintu kamarnya. Terlihat ruangan yang kosong, Gu Yishen benar-benar pergi.

"Dia sudah pergi!" Jian Xiaoqiao duduk di sofa dengan perasaan yang tidak tenang.

Dia tidak sengaja!

Siapa yang menyuruhnya untuk mencium sembarangan!

Malam itu, Gu Yishen tidak pulang dan hanya mengirimkan pesan singkat yang menyuruhnya agar mengambil uang di laci untuk membeli sarapan.

Di malam hari, dia tidak tidur karena terus mendengar kucing yang mengeong. Pagi harinya, Jian Xiaoqiao pergi ke sekolah dengan keadaan mata yang seperti panda.

Sesaat setelah duduk, Lin Xi menarik tangan Jian Xiaoqiao lalu bertanya, "Xiaoqiao, kamu kenapa?"

"Tidak apa-apa." Jian Xiaoqiao melihat Lin Xi lalu lanjut bercerita, "Gu mesum tidak tidur di rumah selama dua hari ini!"

"Pak Gu adalah orang dewasa. Wajar jika dia tidak tidur di rumah. Dia punya teman dan kehidupan sosial sendiri. Sudah pasti mereka sedang berkumpul." Lin Xi berusaha menenangkan Jian Xiaoqiao, tapi sebenarnya hatinya juga ikut menyayangkan tindakan Gu Yishen.

"Iya!"

Jian Xiaoqiao yang tidak bertenaga itu menyandarkan kepalanya di atas meja.

Saat sampai di kelas, Yun Xi membawakan sarapan untuk Jian Xiaoqiao, "Xiaoqiao, belum sarapan, kan?"

Jian Xiaoqiao mengangkat kepalanya lalu tersenyum ke arah Yun Xi, "Terima kasih, Yun Xi!"

"Apa kamu dan Pak Gu sedang bertengkar?" Tanya Yun Xi khawatir saat melihat ekspresi Jian Xiaoqiao yang sedang buruk.

"Aku tidak mungkin bertengkar dengannya!" Jawab Jian Xiaoqiao yang masih menyandarkan kepalanya di atas meja. Dia merasa marah tapi tidak punya tenaga untuk mengungkapkannya.

"Wajahmu terlihat tidak baik."

"Tidak apa-apa. Semalam aku tidak bisa tidur. Aku tidak tahu kucing siapa yang sedang kabur dan mengeong semalaman!"

Siswi sebelah yang mendengar perkataan Jian Xiaoqiao menolehkan kepalanya dan ikut menyahutinya, "Xiaoqiao, mungkin di rumah mu ada makhluk halus. Aku dengar, kucing bisa melihat makhluk halus!"

Mendengar perkataan temannya, Jian Xiaoqiao merasa tubuhnya merinding.

"Jangan bicarakan itu lagi! Benar-benar membuat orang takut!" Kata Lin Xi kepada temannya itu. Dia mengatakannya sambil memegang lengannya.

"Iya. Seluruh tubuhku merinding!"

"Tidak apa-apa. Tidak mungkin ada sesuatu seperti itu. Kalian jangan terlalu memikirkannya!" Kata Yun Xi.

Tidak lama kemudian di kelas mereka terdengar teriakan, "Penyihir Tua sudah datang!"

Terdengar suara semua siswa yang berlarian untuk duduk di tempatnya masing-masing.

Tatapan penyihir tua menyapu seluruh ruangan. Melihat Jian Xiaoqiao yang masih terlihat menyandarkan kepalanya di atas meja, wajah penyihir itu berubah menjadi dingin, "Jian Xiaoqiao, apa yang kamu lakukan tadi malam? Ini masih jam pelajaran yang pertama, tapi kamu sudah menyandarkan kepalamu di atas meja!"

Nächstes Kapitel